Potret 'Mengerikan' Kebakaran di Kompleks Apartemen Hong Kong
Redaksi
27 November 2025 13:39
Bloomberg Technoz, Jakarta - Petugas penyelamat Hong Kong berusaha memadamkan kebakaran besar di kompleks gedung pencakar langit yang sudah menewaskan 44 orang dan menyebabkan ratusan orang hilang. Presiden China Xi Jinping mendesak upaya maksimal guna mengurangi korban jiwa.
Dalam kebakaran tersebut, berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, sebanyak dua warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan meninggal dunia dan dua WNI lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga
Menurut pejabat pemadam kebakaran dalam jumpa pers sekitar pukul 6 pagi waktu setempat, Kamis (27/11/2025), kebakaran di empat gedung telah terkendali, sedangkan tiga gedung lainnya di kompleks perumahan di bagian utara kota masih terbakar.
Sebanyak 72 orang dilaporkan hilang. Perkiraan sebelumnya menyebutkan jumlah orang hilang mencapai 279.
Xi juga meminta pemerintah daerah lain membantu Hong Kong, menurut kantor berita pemerintah Xinhua, saat kota itu menghadapi kebakaran terparah sejak 41 orang tewas di Kowloon pada 1996. Operasi pemadaman diperkirakan akan berlangsung hingga malam hari, lebih dari 24 jam setelah api mulai berkobar.
Polisi menangkap tiga orang dari perusahaan teknik atas dugaan pembunuhan. Kompleks, yang memiliki hampir 2.000 unit, tersebut dibangun sebagai perumahan subsidi pemerintah pada 1980-an dan sedang direnovasi yang memakan waktu lama.
Perumahan di Hong Kong padat penduduk, di mana keluarga multigenerasi sering tinggal dalam satu apartemen kecil. Wang Fuk Court diperkirakan menampung hampir 5.000 orang.
Perumahan tersebut terletak di distrik Tai Po, pinggiran kota berpenduduk sekitar 300.000 jiwa, dan mencakup perumahan untuk berbagai tingkat pendapatan, serta taman dan pusat perbelanjaan.
Pihak berwenang mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 14.50 pada Rabu. Rekaman video menunjukkan api masih berkobar setelah hari gelap. Video yang beredar secara daring menunjukkan asap mengepul ke langit dari bangunan perumahan, di mana perancah bambu tampak terbakar.
(red)




























