Ekonomi Indonesia sangat ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari 50%.

Oleh karena itu, saham-saham barang konsumsi (consumer goods) selalu akan punya tempat di hati investor. Saham barang konsumsi dipandang sebagai saham defensif, yang layak dikoleksi dan dipertahankan dalam segala situasi.

Salah satu saham barang konsumsi papan atas adalah MYOR. Secara fundamental, kinerja keuangan MYOR sangat impresif.

Pada 2023, MYOR membukukan laba bersih Rp 3,19 triliun. Melonjak 64,44% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan kinerja keuangan yang moncer, investor pun boleh berharap akan pembagian dividen. Pembagian dividen MYOR cenderung naik tiap tahunnya.

Tahun ini, perseroan mengumumkan pembagian dividen senilai Rp 35/saham.

Perusahaan mengantisipasi 2024 dengan membangun 2 pabrik pengolahan biskuit dan wafer yang berada di Jayanti serta Pasuruan dengan besaran alokasi investasi hingga Rp 4 triliun, yang berpotensi menambah 10% dari keseluruhan kapasitas produksi. Hal ini kelak akan mendorong pangsa pasar dari produk Mayora, terutama produk biskuit dan wafer.

Kami menyukai MYOR karena memiliki rekam jejak yang baik dalam inovasi produk dan mendukung pertumbuhan ke depan. Untuk tahun ini, MYOR telah meluncurkan produk kopi premium Kopiko Volcanic Drip untuk pasar China dan Roma Biskuit Durian dan Fruta Gummy untuk pasar lokal.

Produk yang terakhir adalah kategori soft candy yang diyakini akan mendapatkan daya tarik setelah adanya pergeseran di masyarakat kelas menengah dari hard candy ke soft candy.

Konsensus Bloomberg

Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 19 analis memberi rekomendasi Beli saham MYOR, dan 4 analis rekomendasikan Tahan. Konsensus menghasilkan target harga potensial saham MYOR dapat mencapai Rp3.283 untuk 12 bulan ke depan.