Logo Bloomberg Technoz

Kalimasada & Gabriel Rey Beberkan Masa Depan Bitcoin 2026


Bloomberg Technoz, Jakarta - Di tengah volatilitas pasar global dan pergeseran besar dalam lanskap keuangan dunia, Bitcoin kembali menjadi sorotan. Dari aset alternatif yang sempat dianggap eksperimental, kini Bitcoin bertransformasi menjadi instrumen yang mulai diadopsi institusi besar, bahkan negara. Tahun 2025 pun dipandang sebagai fase krusial yang akan menentukan arah pasar kripto menuju 2026 apakah masih mengikuti siklus lama, atau memasuki babak baru yang sepenuhnya berbeda.

Dalam episode terbaru Bloomberg Technoz Podcast TechnoZone, Host Jean-Daniel Gauthier bersama Co-Host Maria Sarjana mengajak pendengar menelisik lebih dalam dinamika tersebut. 

Dua narasumber utama dihadirkan Kalimasada, pengamat kripto sekaligus pendiri Akademi Crypto yang dikenal lewat riset pasar dan psikologi trader, serta Gabriel Rey, CEO TRIV dan veteran industri kripto Indonesia yang aktif mengamati pergeseran institusional global.

Diskusi dibuka dengan satu pertanyaan besar apakah Bitcoin masih bergerak mengikuti four-year cycle yang selama ini diyakini pasar, atau justru memasuki fase lengthening cycle akibat masuknya institusi besar seperti ETF, dana pensiun, hingga sovereign fund. Data menunjukkan, kenaikan Bitcoin dalam beberapa tahun terakhir justru terjadi saat minat ritel relatif datar sebuah sinyal bahwa kendali pasar kini semakin bergeser ke tangan pemain besar.

Kalimasada menyoroti perubahan karakter pasar kripto yang kini jauh lebih selektif dan disiplin. Altcoin tak lagi bergerak serempak seperti siklus sebelumnya, sementara Bitcoin semakin berfungsi sebagai aset inti dalam portofolio kripto. 

Di sisi lain, Gabriel Rey menggarisbawahi peran kebijakan moneter global mulai dari suku bunga The Fed hingga likuiditas pasar sebagai faktor penentu arah Bitcoin menuju 2026.

Tak hanya membahas pasar global, episode ini juga mengulas posisi Indonesia di tengah peta besar kripto dunia. Dengan lebih dari 20 juta investor kripto, Indonesia memiliki potensi strategis yang besar, namun masih dihadapkan pada tantangan regulasi, standar akuntansi, dan keterbatasan partisipasi institusi domestik. Pertanyaannya pun mengemuka akankah Indonesia hanya menjadi pasar, atau mulai mengambil peran lebih besar dalam ekosistem kripto global.

Apakah Bitcoin benar-benar sedang memasuki era baru yang didorong institusi, dan bagaimana implikasinya bagi investor menuju 2026? 

Temukan pembahasan lengkapnya dalam Bloomberg Technoz Podcast TechnoZone bersama Kalimasada dan Gabriel Rey hanya di www.bloombergtechnoz.com dan YouTube Channel Bloomberg Technoz.

(pod)