Bloomberg Technoz, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2025 sebesar 5,12% mendapat dorongan besar dari lonjakan investasi, khususnya pembentukan modal tetap bruto (PMTB). Ekonom senior dan Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Fithra Faisal menilai peningkatan signifikan belanja mesin menjadi salah satu faktor kunci.

“PMTB tumbuh 6,99%. Nah ini signifikan 6,99% karena di kuartal satu cuma 2,12%,” ujar Fithra kepada media, Rabu (6/8).

Ia menjelaskan bahwa investasi di sektor permesinan memberikan dampak langsung terhadap aktivitas ekonomi. “Belanja mesin itu investasinya naik 25,3%. Dan aktivitas belanja modal pemerintah juga meningkat 30,37%. Jadi bicara permesinan, kalau kita bandingkan dengan kuartal 2 tahun lalu, itu naik sekitar Rp50 triliun pembeliannya,” paparnya.

Menurut Fithra, peningkatan ini tidak lepas dari aktivitas industri strategis. “Karena ada beberapa industri-industri strategis seperti PAL, Pindad, itu yang juga memang beli alat-alat mesin dan segala macam. Yang mana ini memang digunakan sebagai barang modal. Begitu juga dengan pemerintah, aktivitas belanja modalnya juga meningkat 30,37%,” jelasnya.

Ia menambahkan, komponen lain yang ikut menopang PMTB adalah sektor bangunan. “Untuk bangunan juga ada peningkatan sekitar Rp65 triliun. Jadi kalau dihitung memang tally sih, jadi nggak aneh karena juga dari sisi itu bisa kelihatan lah aktivitasnya dari mana,” kata Fithra.

Fithra menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang kuat tidak melulu soal jumlah anggaran, tapi ketepatan penggunaannya. “Hikmahnya juga dari sektor PMTB ini, kalau kita bicara PMTB, itu bisa kita lihat bahwa kalau misalnya memang investasinya itu memiliki dampak perngganda yang kuat, maka dia juga bisa punya efek terhadap ekonomi. Jadi lumayan signifikan. Nah ini pelajarannya gitu ya, jadi nggak mesti spending yang sangat banyak sekali, tapi yang tepat sasaran, tepat guna itu bisa potensial menumbuhkan ekonomi,” pungkasnya.

(red)