Logo Bloomberg Technoz

Mengutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Selasa (30/12/2025) Menteri Keuangan kala itu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto memutuskan lima kelompok kebijakan dalam paket stimulus, dengan sasaran utama sektor transportasi, bantuan sosial, subsidi upah, dan insentif tol.

Paket stimulus pertama berupa diskon moda transportasi selama periode libur sekolah dan awal tahun ajaran baru Juni-Juli 2025. Insentif ini mencakup diskon 30% tiket kereta api bagi 2,8 juta penumpang dengan anggaran Rp300 miliar, serta skema PPN ditanggung pemerintah sebesar 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi yang menyasar sekitar 6 juta penumpang dengan anggaran Rp430 miliar. 

Selain itu, angkutan laut mendapat potongan tarif 50% bagi 0,5 juta penumpang dengan anggaran Rp210 miliar, sehingga total anggaran diskon transportasi mencapai Rp940 miliar. Di luar APBN, pemerintah juga menerapkan diskon tarif tol sebesar 20% bagi sekitar 110 juta pengguna melalui kerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

Di sisi perlindungan sosial dan ketenagakerjaan, pemerintah mengalokasikan Rp11,93 triliun untuk penebalan bantuan sosial berupa tambahan Rp200 ribu per bulan selama dua bulan kepada 18,3 juta penerima Kartu Sembako, disertai bantuan beras 10 kg per bulan. 

Pemerintah juga menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) Rp300 ribu per bulan selama dua bulan kepada 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp3,5 juta serta 565 ribu guru honorer, dengan total anggaran Rp10,72 triliun, serta memperpanjang diskon 50% iuran JKK bagi 2,7 juta pekerja di enam industri padat karya. 

Paket Stimulus Ekonomi 8+4+5

Memasuki semester II, pemerintah kembali menggulirkan paket stimulus ekonomi 2025 yang diklasifikasikan dalam skema 8+4+5. Paket ini diarahkan untuk memperkuat konsumsi domestik, memperbaiki iklim usaha, serta memperluas penyerapan tenaga kerja.

Delapan program akselerasi dalam paket tersebut meliputi program magang bagi lulusan perguruan tinggi, perluasan insentif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP) bagi sektor pariwisata dan industri padat karya, bantuan pangan lanjutan, diskon iuran jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja informal, serta program padat karya tunai. 

8 Program Akselerasi Program 2025:

- Program magang lulusan perguruan tinggi (maksimal fresh graduted 1 tahun)

- Perluasan pph pasal 21 DTP untuk pekerja di sektor terkait pariwisata

- Bantuan pangan periode Oktober-November 2025

- Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) bagi BPU transportasi online/ojol (termasuk ojek pengkalan, sopir, kurir, dan logistik) selama 6 tahun

- Program Manfaat Layanan Tambahan (MLT) Perumahn BPJS Ketenagakerjaan

- Program Padat Karya Tunai (cash for work) Kemenhub dan KemenPu

- Program Deregulasi Implementasi PP28/2025

- Program Perkotaan (Pilot Project DKI Jakarta) perbaikan kualitas pemukiman dan penyediaan platform pemasaran dan Gigs UMKM.

4 Program Dilanjutkan Pada 2026:

- Perpanjangan jangka waktu pemanfaatan PPh Final 0,5% bagi Wajib Pajak UMKM Tahun 2026 serta Penyesuaian Penerima PPh Final 0,5% bagi Wajib Pajak UM KM.

- Perpanjangan PPh 21 DTP untuk Pekerja di Sektor terkait Pariwisata (APBN 2026)

- PPh Pasal 21 DTP - untuk Pekerja di Industri Padat Karya (APBN 2026)

- Program Diskon luran JKK dan JKM untuk semua penerima Bukan Penerima Upah (BPU).

5 Program Penyerapan Tenaga Kerja:

- Operasional KDKMP (Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih)

- Replanting di Perkebunan Rakyat

- Kampung Nelayan Merah Putih

- Revitalisasi Tambak Pantura

- Modernisasi Kapal Nelayan.

Bantuan Langsung Tunai & Paket Sosial Tambahan (BLT Kesra)

Menjelang akhir tahun, pemerintah menambah stimulus melalui Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) yang menyasar puluhan juta keluarga penerima manfaat. 

"Akan diterima oleh 35.046.783 keluarga penerima manfaat. Dan ini lebih tinggi dari BLT sebelumnya, dan ini bisa menjangkau kurang lebih 140 juta orang kalau kita berasumsi 1 KPM itu adalah ayah, ibu, dan 2 orang anak," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengutip dari laman Sekretariat Kabinet. 

Lebih jelasnya, Airlangga menuturkan BLT Kesra menyasar rumah tangga pada desil 1 hingga 4 berdasarkan Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN). Bantuan ini merupakan tambahan di luar BLT reguler Kemensos yang selama ini disalurkan kepada 20,88 juta keluarga penerima manfaat dalam Program Keluarga Harapan dan bantuan sembako.

Selain itu, penyaluran BLT Kesra ini dilakukan melalui bank-bank Himbara untuk 18,3 juta keluarga mulai minggu depan serta melalui PT Pos Indonesia untuk 17,2 juta keluarga mulai Senin depan. Secara simbolis, bantuan diberikan terlebih dahulu kepada 50 penerima baru. 

(lav)

No more pages