William memastikan, terdapat indikasi akses ilegal akibat faktor eksternal pada akun pengguna, tetapi bukan dari sistem internal perusahaan, melainkan pihak eksternal. Dia juga menegaskan yang dimaksud dengan faktor eksternal bukanlah peretasan terhadap sistem Indodax.
“Eksternal maksudnya pelaku phishing, malware, dan social engineering. Insiden yang terjadi berkaitan dengan aksi phishing, social engineering, dan malware yang menargetkan pengguna secara individual. Dalam kasus-kasus tersebut, pelaku berhasil memperoleh kredensial akun dan mengakses perangkat milik nasabah di luar sistem Indodax,” ungkap William.
Perihal mitigasi keamanan, dirinya menyampaikan, Indodax sudah menerapkan lapisan keamanan berlapis atau multi-factor authentication yang bersifat wajib bagi seluruh pengguna. Mekanisme tersebut mencakup penggunaan kata sandi (password), kode verifikasi sekali pakai (one time password/OTP) e-mail, OTP pesan teks (short message service/SMS), serta OTP dari Google Authenticator.
“Selain itu, Indodax secara berkelanjutan melakukan edukasi kepada member (anggota) agar senantiasa menjaga kerahasiaan password, meningkatkan kewaspadaan terhadap phishing, serta memastikan keamanan perangkat yang digunakan untuk mengakses akun,” ungkap William.
Soal adanya pengguna yang mengeklaim telah kehilangan dana senilai Rp600 juta dari akun miliknya, kembali ditegaskan William, transaksi tersebut terjadi karena kredensial nasabah dan keamanan perangkatnya sudah dikuasai pihak lain. Alhasil, sistem Indodax memproses transaksi tersebut sebagai aktivitas yang sah secara teknis.
“Dengan kata lain, perpindahan dana bukan disebabkan oleh kebocoran atau gangguan pada sistem Indodax, melainkan akibat akses ilegal yang bersumber dari sisi pengguna,” terang dia.
Indodax tetap mengedepankan perlindungan konsumen dan tanggung jawab moral terhadap pengguna terdampak. Pihaknya pun menyatakan bakal terus berkoordinasi dengan regulator dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait guna memastikan transparansi serta menjaga kepercayaan publik terhadap industri aset kripto di Indonesia.
“Indodax terus berkomunikasi dengan para pengguna terdampak untuk mencari penyelesaian terbaik, sekaligus memperkuat edukasi keamanan serta lapisan proteksi tambahan bagi seluruh member (anggota). Kami juga secara aktif mengimbau seluruh member untuk senantiasa menjaga keamanan perangkat, kerahasiaan password, serta kewaspadaan terhadap upaya phishing dan penipuan digital.”
(far/wep)
































