Logo Bloomberg Technoz

Thailand Setuju Gencatan Senjata Bersyarat dengan Kamboja

News
29 December 2025 07:10

Konflik Thailand-Kamboja memanas, korban tewas terus berjatuhan (Diolah)
Konflik Thailand-Kamboja memanas, korban tewas terus berjatuhan (Diolah)

Randy Thanthong-Knight - Bloomberg News

Bloomberg, Menteri Pertahanan Thailand Nattaphon Narkphanit mengungkap alasan negaranya menyetujui kesepakatan gencatan senjata dalam perang beberapa pekan dengan Kamboja. Dia mengklaim, Thailand menyetujui gencatan senjata bersyarat hanya untuk mengevaluasi apakah Kamboja benar-benar dinilai bisa menghentikan seluruh aktivitas bersenjatanya atau tetap menjadi ancaman bagi Negara Gajah Putih tersebut.

Pernyataan yang lahir satu hari usai kesepakatan gencatan senjata pada Sabtu lalu tersebut menguak kerentanan perjanjian damai kedua antara kedua negara. Perjanjian sebelumnya — yang dimediasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan membantu mengakhiri lima hari bentrokan pada Juli 2025. Namun kesepakatan tersebut runtuh pada awal Desember lalu usai beberapa tentara Thailand terluka akibat ledakan ranjau darat.


Pernyataan tersebut juga menyoroti bagaimana sentimen nasionalis yang meningkat di kedua sisi perbatasan telah berperan dalam konflik terbaru. Baik pemerintah Thailand maupun Kamboja dan angkatan bersenjata mereka diuntungkan dari sikap keras terhadap pihak lain. 
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul membubarkan parlemen bulan ini untuk pemilihan umum pada Februari, bertaruh bahwa konflik dengan Kamboja akan memperkuat dukungan bagi partainya yang konservatif. 

Terpisah, menteri luar negeri Thailand dan Kamboja memimpin delegasi ke provinsi Yunnan di barat daya China dan akan bertemu pada Minggu dan Senin. China bertindak sebagai mediator internasional untuk memfasilitasi “komunikasi yang lebih luas dan rinci,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China pada Sabtu.