Dari sisi permintaan, tembaga diperkirakan akan menjadi penerima manfaat utama dari transisi energi dunia, membantu menjadikannya salah satu pemenang terbesar pada tahun 2025, dengan kenaikan lebih dari 42% di New York.
Kontrak Comex melonjak ke rekor tertinggi awal tahun ini sebagai antisipasi bahwa Presiden AS Donald Trump akan mengenakan tarif pada logam tersebut.
Meskipun pada akhirnya ia mengecualikan bentuk komoditas yang paling banyak diperdagangkan dari bea masuk, keputusan itu akan ditinjau kembali pada tahun 2026. Lonjakan logam yang terus berlanjut ke AS telah memicu kekhawatiran bahwa pembeli di tempat lain mungkin akan berebut pasokan.
Harga mendapat dorongan tambahan dalam sesi-sesi terakhir dari penurunan dolar AS, dengan indikator Bloomberg untuk mata uang tersebut berada di jalur untuk kerugian mingguan terbesar sejak Juni. Pergeseran itu membuat bahan baku lebih murah bagi sebagian besar pembeli.
Kontrak berjangka berada di 98.370 yuan per ton di Shanghai pada pukul 10:25 pagi waktu setempat, sementara di Comex, tembaga berada di $5,7205 per pon.
(bbn)





























