Logo Bloomberg Technoz

Saat ini, kata Laode, Kementerian ESDM sedang mengkaji sejumlah skema penetapan harga HGBT termasuk menaikan harganya agar lebih seimbang baik dari sisi hulu hingga hilir.

“Jadi ini semua harus dihitung agar seimbang. Sehingga HGBT itu tidak membebani salah satu lini usaha di proses mengirim gasnya ini. Jangan sampai kita jual X, tapi hulunya kecekik, ‘kenapa kami cuma harganya sekian?’,” kata Laode.

Laode juga mengungkapkan Kementerian ESDM sedang mengevaluasi penyaluran HGBT di sejumlah wilayah, sebab pasokan gas pipa tersebut sedang mengalami penurunan pasokan.

Dia menyatakan sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) belakangan ini sedang mengalami kekurangan pasokan ‘gas murah’ tersebut.

“Nah kita harus ngatur nih, HGBT ini kan bukan hanya di satu wilayah, tapi di wilayah-wilayah yang lain juga. Nah ini sedang kita evaluasi,” ungkap Laode.

Sebelumnya, Purbaya berpendapat harga gas yang ditawarkan Geo Dipa relatif lebih murah dibandingkan harga yang dipatok PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

"Rata-rata lumayan lah di Geo Dipa harganya ternyata lebih murah daripada dari gasnya Pertamina [PGN]. Jadi kita lihat, oh ternyata seperti itu," kata Purbaya dalam taklimat media di kantornya, Jakarta, Selasa (23/12/2025).

Dari kunjungannya ke Geo Dipa, Purbaya mengatakan, perusahaan panas bumi yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan itu mampu menjual harga gas secara komersial sebesar US$8 per MMBtu.

"Jadi kita lihat ternyata bisa seperti itu. Mereka bisa jual di US$8, yang sana lebih tinggi," tutur dia.

"Saya lagi mikir apakah Geo Dipa, itu bisa saya perbesar. Saya tarik gasnya untuk langsung men-supply satu pusat kawasan industri gitu, jadi sedang menjajaki semua."

Geo Dipa merupakan entitas strategis di bawah Kementerian Keuangan yang bergerak untuk pemanfaatan energi panas bumi.

Perusahaan saat ini mengelola PLTP Patuha, Jawa Barat dan PLTP Dieng, Jawa Tengah, dengan masing-masing kapasitas listrik sekitar 60 MegaWatt (MW).

Sementara itu, PGN (PGAS) merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang upstream, midstream hingga downstream migas.

PGAS memiliki dan mengoperasikan jaringan pipa gas bumi dengan total panjang lebih dari 10.000 kilometer, yang mencakup sekitar 96% dari jaringan pipa gas bumi nasional.

Portofolio hulu PGAS terdiri dari 11 blok minyak dan gas di dalam negeri, serta satu aset shale gas di Houston, Amerika Serikat. PGAS juga memiliki dua FSRU (Lampung dan Jawa Barat) serta fasilitas regasifikasi darat di Arun.

(dhf)

No more pages