"Enggak boleh bapak jual Rp32.000/kg, HAP-nya Rp30.000/kg," ucap Rizal.
Rizal kemudian meminta Satgas Pangan Polri untuk menindaklanjuti agen yang menjual telur kepada pedagang dengan harga Rp30.000/kg.
"Mana satgas pangan? Harganya harus Rp 30 ribu," ujar Rizal.
Dalam kegiatan monitoring tersebut, pemerintah juga menemukan harga daging ayam dijual Rp45.000/kg. Menurut pedagang, kenaikan itu telah terjadi dalam sebulan terakhir. Sementara HAP daging ayam ditetapkan Rp40.000/kg.
"[daging ayam] seekor Rp50.000/kg, kalau per kg Rp45.000/kg. Sudah naik sebulan ini," ucap salah seorang pedagang di Pasar Rawamangun tersebut.
Selain itu, harga Minyakita di Pasar Rawamangun juga dijual di atas HET. Berdasarkan pengecekan di dua kios, pedagang menjual Minyakita Rp 16.000/liter, padahal HET yang ditetapkan pemerintah yakni Rp15.700/liter.
Dalam kesempatan tersebut, pengecekan juga dilakukan ke kios-kios beras. Saat pengecekan, ditemukan beras medium dan beras premium dijual di atas harga eceran tertinggi (HET).
Sebagai informasi, HET beras medium di zona 1 senilai Rp13.500/kg, dan HET beras premium di Rp14.900/kg. Sementara dalam temuan Bulog dan Bapanas terdapat beras-beras jenis tersebut yang dijual di atas HET.
Saat ditemukan beras di atas HET, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa meminta pedagang harus menjual sesuai HET. Hal ini merespons soal temuan harga beras premium dijual seharga Rp17.000/kg.
"Ini harus turun ya, enggak boleh Rp17.000/kg. Semi premium masih ada yang Rp 15.000/kg ya, [medium] ada yang Rp 13.000/kg," tuturnya.
Berdasarkan keterangan pedagang dia membeli beras premium yang dijual Rp17.000/kg dari Pasar Induk Cipinang. Pedagang mengatakan harga beli yang didapat sudah di harga Rp16.000/kg.
"Dari Cipinang sudah Rp 16.000/kg," jawabnya.
(ell)































