Dalam kesempatan itu, Purbaya juga turut mempertimbangkan untuk meminta perusahaan milik negara di bidang panas bumi, PT Geo Dipa Energi (Persero) untuk turut memasok gas khusus industri.
Rencana tersebut dilakukan lantaran harga gas yang dipatok perusahaan diklaim cukup lebih murah dibandingkan harga gas untuk industri yang saat ini masih dipasok oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk.
Geo Dipa, perusahaan yang juga di bawah naungan Kementerian Keuangan tersebut mampu menjual harga gas secara komersial sebesar US$8/MMBtu.
"Jadi kita lihat ternyata bisa seperti itu. Mereka bisa jual di US$8, yang sana lebih tinggi," tutur dia. "Saya lagi mikir apakah Geo Dipa, itu bisa saya perbesar. Saya tarik gasnya untuk langsung menyuplai satu pusat, kawasan industri gitu jadi sedang menjajakan semua."
Kunjungan tersebut sebelumnya terungkap dalam laman media sosial instagram resminya. Dalam unggahannya, Purbaya mengungkap momen pertemuan bersama LPEI. Dalam pertemuan itu, melakukan evaluasi kepada lembaga pembiayaan ekspor nasional untuk optimalisasi peran dalam mendukung akselerasi ekonomi Tanah Air.
"Menjelang akhir tahun, Menkeu Purbaya dan jajaran direksi LPEI melakukan rapat evaluasi kinerja serta membahas langkah perbaikan ke depan," tulisnya.
(ain)




























