Lapor Purbaya, Pengusaha Tekstil Keluhkan Sulit Akses Kredit Bank
Pramesti Regita Cindy
23 December 2025 17:50

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pelaku industri produk tekstil mengeluhkan sulitnya memperoleh pembiayaan dari perbankan. Aduan tersebut disampaikan oleh salah satu pelaku usaha dalam rangka upaya tindak lanjut Satuan Tugas Percepatan Program Strategis Pemerintah (Satgas P2SP).
Kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang memimpin sidang perdana Debottlenecking, Selasa (23/12/2025), General Manager PT Mayer Indah Indonesia, Melissa Suria mengatakan industri tekstil saat ini kerap dikategorikan perbankan dalam status berisiko tinggi atau lampu oranye hingga merah, sehingga pengajuan kredit hampir selalu ditolak.
"Dari awal September sampai sekarang, sudah lebih dari 20 bank saya datengin, termasuk Bank Himbara yang di Pak Menteri bilang kan salurkan dananya. Semua bilang, semua menolak intinya karena industri tekstil itu di lampu oranye atau lampu merah, dalam artian sangat tidak di-consider untuk diberikan kredit atau bantuan kredit," kata Melisa dalam sidang tersebut.
"Nah, bahkan sama bank rekanan kita yang sudah berhubungan lebih dari 15 tahun, mereka bilang itu adalah kebijakan bank swasta tersebut bahwa industri tekstil tidak bisa diberikan karena sudah terlalu bleeding, bahasanya seperti itu," sambungnya.
PT Mayer Indah Indonesia merupakan perusahaan tekstil yang berdiri sejak 1973 dan memproduksi kain brukat, bordir, serta kain kebaya. Melisa menjelaskan, dalam lima tahun terakhir kondisi keuangan perusahaan tertekan berat, terutama saat pandemi Covid-19, ketika permintaan anjlok karena pembatasan acara perayaan dan pesta.































