Tanpa peningkatan permintaan karena kenaikan penggunaan penghangat ruangan akibat musim dingin, konsumsi energi bahkan bisa turun 1,2%.
Konsumsi lignit (batu bara coklat) diperkirakan anjlok 6% tahun ini.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana perkiraan harga batu bara untuk pekan ini? Apakah bisa bangkit atau malah kian terjepit?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), batu bara sejatinya berada di zona bullish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 51.
RSI di atas 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun RSi batu bara belum jauh dari 50 sehingga bisa dikatakan cenderung netral.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 81. Sudah di atas 80 yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Untuk perdagangan minggu ini, harga batu bara sepertinya belum bisa bergerak terlalu signifikan. Terlihat dari indikator Average True Range (ATR) 14 hari yang hanya 2.
Target support terdekat ada di rentang US$ 107-102/ton. Adapun target resisten ada di kisaran US$ 109-115/ton.
(aji)





























