Logo Bloomberg Technoz

Industri Tekstil: Dari Hulu Hingga Hilir Kena Hajar Impor China

Redaksi
21 December 2025 16:30

Pengunjung berbelanja di kawasan Pasar Tanah Abang, Rabu (6/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pengunjung berbelanja di kawasan Pasar Tanah Abang, Rabu (6/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pedagang Tanah Abang kini hanya bisa pasrah, omzetnya kian tergerus, bahkan hingga 80% tahun ini. Salah satu pedagang di Blok B Tanah Abang, Nia (58) mengaku omzetnya sepanjang 2025 amat lesu khususnya seusai Lebaran atau mulai April hingga saat ini. 

“Tahun lalu masih bisa masih lumayan, makin parah tahun ini dari habis Lebaran sampai sekarang omzet turun 80%. Mungkin rata-rata pedagang di sini gitu semua kali. Anjlok hampir rata lah,” kata Nia saat ditemui di Tanah Abang, Kamis (18/12/2025). 

Ia mengaku, gempuran produk impor dari China turut memengaruhi minat pembeli di Pasar Tanah Abang. Menurutnya, tunik impor Negeri Panda bisa dijual dengan harga Rp50.000 sementara tunik yang dia jual sekitar Rp100.000. 


Senada, Ali yang juga berjualan di Tanah Abang juga menyebut harga pasaran daster hancur karena produk impor. Meski begitu, Ali enggan menjual daster asal China karena kualitasnya yang jelek. Dia mempertahankan kualitas produk dibandingkan harga. 

“Saya enggak mau asal jual, pasar saya menengah ke atas paling murah daster di sini Rp70.000 asli Pekalongan,” ujarnya saat ditemui di Tanah Abang, Kamis (18/12/2025)