Logo Bloomberg Technoz

Sebagaimana diketahui, bank sentral RI telah menurunkan suku bunga kebijakan secara kumulatif sebesar 150 basis poin sejak September 2024 menjadi 4,75%. 

Di sisi lain, World Bank mencatat adanya arus keluar modal dan tekanan terhadap nilai tukar rupiah yang menyertai fase pelonggaran suku bunga, sehingga mendorong BI melakukan intervensi pasar untuk menjaga stabilitas.

"Dengan demikian, penguatan penyaluran kredit akan sangat bergantung pada perbaikan sentimen investasi dan penguatan infrastruktur perkreditan," tegasnya. 

Sebagai catatan saja, kinerja kredit perbankan pada November 2025 tumbuh 7,74% secara tahunan (year-on-year/yoy), hanya naik tipis dibanding pertumbuhan pada bulan sebelumnya, yakni 7,36% (yoy).

"Permintaan kredit terindikasi belum kuat dipengaruhi oleh perilaku wait and see (menunggu dan mengamati) dari pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, serta penurunan suku bunga kredit yang masih lambat," papar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (17/12/2025).

Menurut Perry, minat penyaluran kredit perbankan umumnya masih baik, tercermin pada persyaratan pemberian kredit (lending requirement) yang semakin longgar, kecuali pada segmen kredit konsumsi dan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) akibat peningkatan risiko kredit pada kedua segmen tersebut.

"Kondisi ini memengaruhi pertumbuhan kredit UMKM November 2025 yang terkontraksi sebesar 0,64% (yoy)," kata Perry.

Menurut Perry, minat penyaluran kredit perbankan umumnya masih baik, tercermin pada persyaratan pemberian kredit (lending requirement) yang semakin longgar, kecuali pada segmen kredit konsumsi dan Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) akibat peningkatan risiko kredit pada kedua segmen tersebut.

"Kondisi ini memengaruhi pertumbuhan kredit UMKM November 2025 yang terkontraksi sebesar 0,64% (yoy)," kata Perry.

Berdasarkan data BI, fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada November 2025 masih besar, yaitu mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18% dari plafon kredit yang tersedia.

Sementara dari sisi penawaran, kapasitas pembiayaan bank tetap memadai ditopang oleh rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang meningkat menjadi sebesar 29,67% dan DPK yang tumbuh sebesar 12,03% (yoy) pada November 2025.

(lav)

No more pages