Penyakit Gusi Sebabkan Kerugian Produktivitas hingga Rp53 T
Dinda Decembria
18 December 2025 09:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Penyakit gusi yang kerap dianggap sepele ternyata memiliki dampak besar terhadap produktivitas manusia dan perekonomian.
Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi sejak dini membuat banyak kasus penyakit gusi baru ditangani saat sudah parah, sehingga perawatan jadi lebih panjang dari segi waktu dan biaya.
Personal Care Community Lead Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan kerugian produktivitas akibat masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai angka yang sangat besar. “Secara global, kerugian produktivitas diperkirakan mencapai USD 3.213 juta, atau setara sekitar Rp53,3 triliun per tahun,” kata drg. Mirah di Jakarta Selatan, Rabu (17/12).
Lebih lanjut, dia mengatakan sebagian besar pasien datang ke dokter gigi dalam kondisi lanjut. Akibatnya, upaya kondisi gigi menjadi lebih sulit dan proses perawatan memerlukan waktu lebih lama. “Kalau sudah parah, perawatannya tentu lebih kompleks, waktunya lebih banyak terbuang, dan biayanya juga lebih mahal,” ujarnya.
Menurut drg. Mirah, kondisi tersebut berdampak langsung pada produktivitas individu. Waktu yang seharusnya digunakan untuk bekerja atau beraktivitas produktif justru tersita untuk perawatan kesehatan, bahkan tidak jarang berujung pada kehilangan gigi yang menurunkan kualitas hidup.

































