"Presiden Trump adalah Presiden Perdamaian, dan saya menegaskan kembali bahwa di bawah kepemimpinannya, AS akan terus memprioritaskan pengakhiran perang di Ukraina," tulisnya dalam unggahan di platform media sosial X setelah pertemuan tersebut.
Sumber-sumber tersebut memperingatkan bahwa keputusan akhir sepenuhnya ada di tangan Presiden Donald Trump. Permintaan komentar yang diajukan ke Departemen Keuangan di luar jam kerja belum dijawab.
Kremlin menyadari bahwa beberapa pejabat AS sedang mempertimbangkan rencana untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia, kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, kepada wartawan pada Rabu, seperti dilaporkan kantor berita Interfax. "Jelas bahwa sanksi apa pun merugikan proses pemulihan hubungan," ujarnya.
Harga minyak sempat naik setelah kabar itu mencuat. Kontrak berjangka Brent naik hingga 70 sen per barel, diperdagangkan hingga US$60,33, sebelum kemudian turun kembali.
My thanks to @EUAmbUS Ambassador Neliupšienė for hosting discussions this morning with the 27 EU Ambassadors to the United States.
— Treasury Secretary Scott Bessent (@SecScottBessent) December 15, 2025
President Trump is the President of Peace, and I reiterated that under his leadership, America will continue to prioritize ending the war in… pic.twitter.com/3SfQiL4lvw
Sejumlah sanksi yang dikenakan pada Rusia sejak melancarkan perang skala penuh melawan Ukraina pada 2022 belum mengubah perhitungan Putin sejauh ini. Namun, langkah-langkah yang menyasar perusahaan minyak besar Rusia dan perdagangan menyebabkan harga minyak mentah anjlok ke level terendah sejak invasi dimulai, menambah tekanan signifikan pada perekonomian negara yang sudah terpuruk.
Diskusi mengenai langkah-langkah tambahan ini terjadi saat negosiator AS dan Ukraina membuat kemajuan pekan ini menuju mengenai syarat-syarat perjanjian damai potensial. Utusan AS Steve Witkoff di Berlin selama dua hari untuk membahas proposal terbaru dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pemimpin Eropa.
Para pejabat AS, Ukraina, dan Eropa menyambut baik kemajuan signifikan atas serangkaian jaminan yang didukung AS untuk memastikan keamanan Kyiv pasca-perang.
Namun, masih ada beberapa kendala, seperti status wilayah di Ukraina timur, penggunaan aset bank sentral Rusia yang dibekukan, dan pengelolaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Kyiv juga ingin melihat secara tertulis apa yang akan dilakukan sekutunya jika Rusia kembali menginvasi Ukraina.
Rusia menuntut agar Ukraina menyerahkan wilayah Donbas, yang meliputi Donetsk dan Luhansk, serta wilayah yang telah diupayakan dan gagal diduduki oleh pasukan Putin dan proksinya sejak 2014. Usulan AS menyarankan untuk mengubah wilayah yang tidak diduduki menjadi zona demiliterisasi atau zona ekonomi bebas di bawah administrasi khusus.
Tidak jelas apakah wilayah tersebut akan diakui secara de facto sebagai wilayah Rusia berdasarkan rencana tersebut dan konsesi apa, jika ada, yang siap ditawarkan Moskwa sebagai imbalannya. Kyiv dan banyak sekutunya menolak prospek menyerahkan wilayah kepada Rusia dan menarik pasukan dari wilayah-wilayah yang penting bagi pertahanan Ukraina.
Para pejabat AS juga melihat aset Rusia yang dibekukan sebagai bagian dari perjanjian damai di masa depan, kata beberapa sumber, tepat saat para pemimpin Eropa akan memutuskan akhir pekan ini apakah akan memanfaatkan aset yang dibekukan tersebut untuk memberikan bantuan militer dan ekonomi kepada Ukraina.
Moskwa bereaksi marah terhadap prospek tersebut, kata beberapa sumber, pertanda bahwa Rusia berusaha menghalangi langkah tersebut agar tidak terwujud dan mengincar pelonggaran sanksi terhadap ekonomi mereka yang semakin terpuruk.
Karena negosiasi terhambat oleh pertanyaan sulit mengenai wilayah dan jaminan keamanan, perhatian beralih ke respons Putin, hanya ada sedikit indikasi sejauh ini bahwa dia siap mengakhiri serangannya atau mengubah tujuannya.
Pekan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan dia "sangat yakin" perang segera berakhir. Namun, dalam wawancara dengan ABC News, dia menegaskan bahwa tuntutan teritorial Moskwa tetap tidak berubah—dan menolak pengerahan pasukan NATO ke Ukraina dalam perjanjian damai.
"Saya cukup yakin kita ada di ambang penyelesaian krisis mengerikan ini," kata Ryabkov, tanpa menjelaskan lebih lanjut. "Kami siap untuk mencapai kesepakatan, menggunakan kata-kata Presiden Trump, dan harapan saya, semoga saja, [kesepakatan] terjadi lebih cepat daripada nanti."
Sejumlah sanksi terhadap Rusia belum banyak berpengaruh dalam meningkatkan harga minyak, pasar yang saat ini bergerak menuju surplus yang diperkirakan akan terus meningkat tahun depan. Kontrak berjangka Brent turun 20% tahun ini dan anjlok ke level terendah sejak Februari 2021 pada Selasa.
AS telah menjatuhkan sanksi pada empat produsen minyak utama Rusia dan, bersama negara-negara G7 lainnya, ratusan kapal tanker yang terlibat dalam pengangkutan minyak Moskwa.
Witkoff dan Jared Kushner, menantu Trump, mengadakan pembicaraan selama lima jam dengan Putin di Kremlin pada 2 Desember.
Pada Senin, Zelenskiy mengklaim dia telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk menjadikan jaminan keamanan mengikat secara hukum melalui pemungutan suara di Kongres sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang. Dia juga memperkirakan AS akan berkonsultasi dengan Rusia selanjutnya, sementara para negosiator Ukraina mungkin akan kembali ke AS untuk pembicaraan lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan.
(bbn)
