RI Kurang Talenta AI, Baru 30% dari Kebutuhan 9 Juta Orang
Muhammad Fikri
17 December 2025 16:10

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengakui ada tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di sektor kecerdasan buatan (AI). Di tengah perlombaan supremasi teknologi dunia, Indonesia baru mampu memenuhi sekitar sepertiga dari total target kebutuhan talenta digital nasional.
Berdasarkan data Komdigi, Indonesia memproyeksikan kebutuhan total sebanyak 9 juta talenta digital hingga tahun 2030. Namun, hingga saat ini, realisasi pemenuhan tenaga terampil tersebut baru mencapai kisaran 30%.
"Kita masih butuh lebih banyak lagi digital talent. Kebutuhan keseluruhan sampai 2030 sekitar 9 juta, kita baru menghasilkan mungkin sekitar 30% dari yang dibutuhkan," ujar Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria dalam acara wisuda digital program Digital Talent Scholarship, Rabu (17/12/2025)
Pemerintah kini mulai menggeser fokus dari sekadar pembangunan infrastruktur fisik menuju pengembangan kapasitas manusia. Dalam peta jalan transformasi digital, talenta dipandang sebagai "mata uang baru" (new currency) yang menentukan posisi tawar sebuah negara di kancah global.
Langkah ini menyusul tren global di mana negara-negara maju mulai memperketat regulasi dan memperkuat mesin birokrasi dengan kecakapan AI. Sebagai perbandingan menurut Nezar;


































