Menguatnya IHSG merupakan efek secara langsung dari melesatnya sejumlah saham Big Caps.
Deretan saham unggulan, Rabu (17/12/2025) pada Sesi I.
- Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyumbang 13,08 poin
- Mora Telematika Indonesia (MORA) menyumbang 6,93 poin
- Energi Mega Persada (ENRG) menyumbang 2,84 poin
- Bank Central Asia (BBCA) menyumbang 2,34 poin
- Telkom Indonesia (TLKM) menyumbang 2,18 poin
Perhatian investor tertuju dan berfokus ke MH Thamrinm di mana kantor pusat Bank Indonesia berada. Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat sudah menggelar pertemuan sedari kemarin, dan akan mengumumkan hasil RDG, pada siang hari nanti.
Rapat Dewan Gubernur BI yang telah digelar sejak 16 Desember kemarin diprediksi akan menghasilkan vonis hold untuk BI Rate bertahan di 4,75%.
Mengacu konsensus yang dihelat oleh Bloomberg, sebanyak 22 dari 35 ekonom/analis yang disurvei, mengestimasikan BI Rate akan ditahan tetap di 4,75%. Sedang, 13 diantaranya memperkirakan BI Rate akan dipangkas.
Artinya, konsensus pasar untuk keputusan RDG BI hari ini tidak bulat. Porsi itu memang minoritas, tetapi jumlah yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Salah satunya adalah Helmi Arman dari Citi. Dalam catatannya, Helmi memandang rupiah sudah dalam posisi yang relatif aman. Sebab, arus modal asing mulai masuk ke pasar keuangan Tanah Air.
Sepanjang pekan lalu, BI mencatat investor asing membukukan beli bersih (net buy) Rp1,14 miliar di pasar saham. Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), terjadi net buy Rp2,85 triliun.
“BI mungkin sekarang sudah lebih tenang, karena risiko arus modal keluar (capital outflow) sudah mereda. Posisi investor asing di SBN meningkat signifikan,” sebut riset Citi.
Kala investor mengantisipasi rilis BI Rate hari ini, Phintraco Sekuritas memaparkan dari sisi teknikal, IHSG berpeluang melanjutkan pergerakan menguat terbatas dan bergerak dalam kisaran 8.700-8.750 pada perdagangan Sesi II.
(fad/aji)






























