Logo Bloomberg Technoz

Sejak 19 November lalu, Indonesia mengalami arus modal masuk sebesar US$ 0,37 miliar di instrumen surat berharga dan US$0,38 miliar di pasar saham domestik, sehingga secara kumulatif Indonesia mengalami arus modal asing masuk mencapai US$0,75 miliar hingga 12 Desember lalu.

"Mempertimbangkan perkembangan terkini pada inflasi dan nilai tukar, pemotongan suku bunga oleh Bank Indonesia berisiko memicu naiknya tekanan inflasi," papar mereka.

"Bank Indonesia juga perlu terus menjaga fokusnya pada usaha stabilisasi nilai tukar rupiah dan melakukan intervensi nilai tukar apabila diperlukan."

Di sisi lain, Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto justru memproyeksikan BI akan memangkas suku bunga dipenghujung tahun ini.

Myrdal berpendapat, perkiraan tersebut didasari pada inflasi tahunan yang masih rendah, termasuk laju nilai tukar yang saat ini masih stabil.

"Kemungkinan] akan cut rate 25 bps, untuk dorong pertumbuhan ekonomi, lalu kondisi sekarang juga inflasi rendah hanya 2,72% yoy (secara tahunan) pada November," ujar Myrdal saat dihubungi, Rabu (17/12/2025).

Myrdal mengatakan, momentum peluang untuk memutuskan memotong suku bunga acuan akhir tahun ini juga menjadi sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Langkah ini, kata dia, juga akan sejalan dengan keputusan Bank Sentral Amerika Serika (AS) Federal Reserve yang belakangan resmi memotong suku bunga di bulan terakhir 2025 sebesar 25 bps, sekaligus menjadi pemotongan ketiga kalinya sepanjang tahun ini.

"Jadi, saya rasa harusnya akhir tahun ini ada momentum buat BI cut rate seperti The Fed, karena untuk tahun depan belum tentu ruangnya tersedia lagi seperti sekarang," tutur dia.

(lav)

No more pages