Logo Bloomberg Technoz

Sementara tingkat pengangguran November berada di 4,6%. Ini menjadi yang tertinggi sejak 2021, kala pandemi Covid-19 masih ganas.

Sumber: US Berau of Labor Statistics, Bloomberg

Data ini menjadi konfirmasi bahwa pasar tenaga kerja AS memang sedang ‘mendingin’. Perlambatan yang juga menjadi perhatian bank sentral Federal Reserve.

Pekan lalu, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan kolega memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5-3,75%. Dalam konferensi pers usai rapat, Powell menyinggung bahwa pasar tenaga kerja yang melambat secara bertahap menjadi risiko yang signifikan untuk perlambatan lebih lanjut.

Oleh karena itu, pasar berpendapat bisa saja suku bunga acuan kembali dipangkas tahun depan. Investor memperkirakan Federal Funds Rate bisa turun dua kali pada 2026.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan terasa lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk sisa hari ini? Berapa saja target yang perlu dicermati pelaku pasar?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 70.

RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI emas sudah berada di ambang batas jenuh beli (overbought).

Bahkan indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sudah sangat jenuh beli.

Untuk perdagangan hari ini, investor perlu mencermati pivot point di US$ 4.305/troy ons. Dari sini, harga emas berisiko menguji support di kisaran US$ 4.302-4.254/troy ons.

Target support terjauh adalah US$ 4.213/troy ons.

Adapun target resisten terdekat ada di US$ 4.329/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke rentang US$ 4.337-4.352/troy ons.

Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 4.402/troy ons.

(aji)

No more pages