Logo Bloomberg Technoz

Bostic: Inflasi Masih Jadi Risiko Paling Mendesak bagi The Fed

News
17 December 2025 05:40

Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of Atlanta Raphael Bostic. (Bloomberg)
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Bank of Atlanta Raphael Bostic. (Bloomberg)

Jonnelle Marte - Bloomberg News

Bloomberg, Gubernur Federal Reserve Bank of Atlanta Raphael Bostic mengatakan para pembuat kebijakan perlu tetap fokus menangani inflasi, dengan tekanan harga yang tinggi diperkirakan masih akan bertahan hingga sebagian besar tahun depan.

Bostic juga mengungkapkan bahwa dalam pertemuan kebijakan The Fed pada 9–10 Desember, ia tidak hanya mendukung keputusan untuk menahan suku bunga, tetapi juga merekomendasikan agar suku bunga tetap dipertahankan hingga 2026. Alasannya, terdapat sejumlah faktor pendorong ekonomi yang berpotensi menjaga tekanan inflasi tetap tinggi. Meski demikian, Bostic bukan pemegang hak suara di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tahun ini. Pada pertemuan Desember tersebut, mayoritas anggota pemilih akhirnya mendukung keputusan untuk menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.


“Setelah mempertimbangkan semua faktor, hingga hari ini saya masih memandang stabilitas harga sebagai risiko yang lebih jelas dan lebih mendesak, meskipun terjadi perubahan di pasar tenaga kerja,” tulis Bostic dalam sebuah esai yang dipublikasikan Selasa (16/12). “Saya melihat sangat sedikit indikasi bahwa tekanan harga akan mereda sebelum pertengahan hingga akhir 2026, paling cepat, dan saya memperkirakan inflasi tetap berada di atas 2,5% bahkan hingga akhir 2026.”

Para pembuat kebijakan di Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) memiliki pandangan yang sangat beragam terkait arah suku bunga yang tepat. Penurunan suku bunga pekan lalu, yang merupakan pemangkasan ketiga sepanjang tahun ini, diwarnai oleh tiga suara berbeda pendapat. Dua di antaranya berasal dari presiden bank sentral regional yang memilih mempertahankan suku bunga, sementara satu lainnya datang dari Gubernur Stephen Miran yang justru mendorong pemangkasan lebih besar, yakni setengah poin persentase. Enam pembuat kebijakan lainnya juga menyampaikan proyeksi suku bunga pekan lalu yang mengindikasikan penolakan mereka terhadap pemangkasan terbaru tersebut.