Salah satu investor tersebut adalah JPMorgan, yang juga bertindak sebagai penasihat perusahaan dalam skema kemitraan publik-swasta ini, menurut seorang sumber yang mengetahui hal tersebut dan meminta tidak disebutkan namanya karena detailnya bersifat privat.
Kesepakatan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian langkah pemerintahan Trump yang bertujuan membangun rantai pasok domestik untuk mineral-mineral utama.
China saat ini mendominasi sektor mineral kritis, sehingga industri AS bergantung pada impor bahan tersebut dari luar negeri.
Departemen Perdagangan dan Pentagon telah menjalankan serangkaian transaksi yang membuat pemerintah mengambil porsi kepemilikan saham serta menawarkan pendanaan ratusan juta dolar untuk berbagai proyek logam.
JPMorgan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dalam unggahan di media sosial X, Menteri Perdagangan Howard Lutnick memuji kesepakatan Korea Zinc sebagai “kemenangan besar bagi Amerika,” seraya menambahkan bahwa AS akan memiliki “akses prioritas” terhadap produksi global perusahaan tersebut mulai 2026.
“Inilah tepatnya cara kita menang: membangun di dalam negeri, mengamankan rantai pasok kita, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mempertahankan Amerika sebagai pemimpin industri dan teknologi dunia,” tulis Lutnick.
Fasilitas ini akan memproduksi berbagai mineral, termasuk seng, timbal, tembaga, emas, perak, antimon, germanium, dan galium.
Pembangunan diperkirakan dimulai tahun depan, dengan operasi komersial dimulai pada 2029, kata perusahaan tersebut. Smelter ini akan dibangun di lokasi satu-satunya smelter seng primer domestik, yang saat ini dimiliki oleh perusahaan perdagangan komoditas Trafigura Group.
Dalam pernyataan terpisah, anak usaha Trafigura, Nyrstar USA, mengatakan berencana menjual pabrik di Clarksville, Tennessee, kepada Korea Zinc dengan nilai yang tidak diungkapkan.
Bagi Korea Zinc yang berbasis di Seoul, langkah ini membantu perusahaan memposisikan diri sebagai pemasok yang terkait dengan keamanan nasional.
Langkah ini juga diambil di tengah sengketa kepemilikan perusahaan, yang mencuat tahun lalu setelah pemegang saham terbesarnya, Young Poong Corp., bersama MBK Partners Ltd. meluncurkan upaya unsolicited takeover bid.
Young Poong mengatakan Korea Zinc seharusnya meninjau kembali rencana smelter di AS, dengan berargumen bahwa kesepakatan tersebut lebih ditujukan untuk memperkuat kendali manajemen CEO Yun B. Choi daripada melayani kepentingan bisnis perusahaan.
Saham Korea Zinc ditutup naik 4,9% di Seoul pada Senin setelah sempat melonjak hingga 26%. Sementara itu, saham Young Poong turun 2,8%.
JPMorgan membantu pembiayaan transaksi ini melalui inisiatif barunya, Security and Resiliency Initiative, yaitu dorongan baru dari bank tersebut untuk menyalurkan dana sebesar US$1,5 triliun ke sektor-sektor yang memperkuat ketahanan dan keamanan ekonomi dalam 10 tahun ke depan.
(bbn)































