Logo Bloomberg Technoz

Meski di pasar spot cenderung menguat, tetapi nilai tukar rupiah di pasar Non-Deliverable Forward (NDF) masih memberikan sinyal hati-hati. Kontrak rupiah di pasar offshore sempat melemah tipis meski dolar global sedang melemah. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa investor asing masih menimbang risiko domestik, termasuk tekanan fiskal. 

Di sisi lain, secara geopolitik, manuver Indonesia memperkuat hubungan dengan Rusia dan negara-negara Timur Tengah dapat membuka jalan untuk mendapatkan sumber energi dan perdagangan baru. Akan tetapi, langkah ini bisa membawa eksposur terhadap dinamika geopolitik global yang belum sepenuhnya stabil.

Negosiasi perdagangan yang tertunda, tekanan sosial domestik, seperti maraknya pinjaman ilegal hingga keraguan publik atas efektivitas program pemerintah, menciptakan risiko reputasi kebijakan yang ikut terbaca oleh investor internasional dan  menambah beban terhadap sentimen rupiah. 

Jika semua dinamika ini ditambah dengan kondisi daerah yang masih rentan, seperti cuaca ekstrem dan berbagai investigasi lingkungan, maka terlihat jelas bahwa rupiah saat ini bergerak di tengah tumpukan risiko yang saling menekan. Tak heran jika pelaku pasar masih akan berhati-hati memposisikan diri terhadap rupiah di bulan terakhir tahun ini.

Untuk saat ini, penguatan tipis 0,04% pada pembukaan setidaknya menjadi tanda bahwa rupiah belum kehilangan momentum dan ikut dalam tren penguatan di pasar Asia. 

(riset/aji)

No more pages