Logo Bloomberg Technoz

Serangkaian stimulus yang diluncurkan tahun lalu belum mampu memulihkan sektor properti, memunculkan harapan di kalangan pelaku pasar obligasi dan saham bahwa Beijing akan turun tangan. Saham-saham properti China sempat melonjak awal pekan ini seiring meningkatnya spekulasi mengenai stimulus tambahan.

Bloomberg melaporkan pada November bahwa otoritas China tengah mempertimbangkan berbagai langkah untuk mendukung pasar, termasuk subsidi KPR dan insentif pajak guna mendorong permintaan. Namun, sejumlah bank global tetap pesimistis terhadap prospek sektor properti China.

“Harga rumah kemungkinan masih akan terus turun setidaknya dua tahun ke depan,” kata John Lam, kepala riset properti China UBS Group AG, dalam sebuah wawancara sebelum pengumuman terbaru. Ia menambahkan bahwa harga rumah bekas di kota-kota besar telah turun lebih dari sepertiga dari level puncaknya.

(bbn)

No more pages