"Ekspektasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin diperkuat oleh tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja yang terus berlanjut, meski ini pasti akan menjadi salah satu keputusan suku bunga paling kontroversial dalam sejarah baru-baru ini," papar Ian Lyngen dari BMO.
Kevin Hassett, kandidat terkuat pengganti Gubernur The Fed saat ini, mengatakan bahwa akan tidak bertanggung jawab bagi The Fed merinci rencana arah suku bunga suku bunga dalam enam bulan ke depan.
Dalam wawancara dengan CNBC pada Senin, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih itu menekankan pentingnya mengikuti data ekonomi.
Kegelisahan bahwa inflasi masih terlalu tinggi juga menimbulkan perpecahan di kalangan pejabat The Fed, yang diperburuk oleh kurangnya data baru selama penutupan pemerintah. Setelah peluang pemangkasan suku bunga pekan ini, pasar uang cenderung akan mengalami dua pergerakan lagi hingga akhir 2026, turun dari tiga pergerakan yang diisyaratkan hanya seminggu lalu.
Julian Emanuel dari Evercore ISI mengatakan bahwa Desember akan membawa musim kejutan bagi investor, sementara "FOMC yang terpecah belah membuat setiap pernyataan jauh kurang kredibel daripada biasanya."
Obligasi AS mengalami tekanan belakangan ini, menutup pekan terburuk dalam delapan bulan terakhir pekan lalu di tengah kekhawatiran akan laju pemotongan suku bunga di masa depan.
Data ekonomi dan komentar para pejabat menunjukkan bahwa keputusan suku bunga Rabu kemungkinan besar tidak akan bulat. Perbedaan pendapat diperkirakan muncul, baik dari pihak hawkish maupun dovish. Obligasi pemerintah AS memperpanjang kerugian, di mana imbal hasil obligasi 10 tahun naik sekitar tiga basis poin menjadi 4,17%.
"Pelemahan pasar tenaga kerja, baik karena penurunan 'tingkat pertumbuhan lapangan kerja yang seimbang secara alami' akibat kebijakan imigrasi yang ketat maupun karena ekonomi sebenarnya melambat, dapat membuat Powell terdengar lebih dovish," tulis Emanuel.
Apa Kata Analis Bloomberg...
"Senin menjadi hari terburuk dalam seminggu bagi obligasi pemerintah AS, baik dalam jangka panjang—sejak 1990—maupun tahun 2025. Pergerakan harga hari ini tampaknya mengikuti pola tersebut, tidak hanya di AS tetapi juga di wilayah lain. Sejak awal 2022, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun naik sekitar 2,5% pada Senin dan relatif stagnan pada hari-hari lain dalam seminggu."
Cameron Crise, Strategis Makro, Markets Live.
(bbn)

































