Logo Bloomberg Technoz

Kondisi ini memberi ruang bagi The Fed untuk mulai melonggarkan kebijakan suku bunga, alias dovish

Jika rapat The Fed pekan depan memberi sinyal yang lebih dovish, misalnya akan ada proyeksi lebih banyak pemangkasan suku bunga, pasar bisa jadi bereaksi positif terhadap aset-aset di emerging market, seperti Indonesia. Dalam skenario ini, rupiah punya potensi penguatan lebih signifikan, terutama di pasar NDF yang cenderung sensitif terhadap ekspektasi kebijakan moneter global. 

Meski peluang penguatan tetap ada, pasar global masih dibayangi risiko yang bisa menghapus momentum penguatan rupiah, lantaran investor masih mencermati beberapa dinamika yang terjadi. 

Di antaranya, ketidakpastian geopolitik yang jika eskalasinya meningkat akan menyebabkan permintaan aset safe haven seperti dolar dan obligas ASI kembali melonjak. Lalu, kebijakan suku bunga The Fed yang belum sepenuhnya pasti apakah dovish atau hawkish, serta perlambatan ekonomi China yang masih menjadi variabel besar bagi ekonomi Indonesia. 

Dari dalam negeri, fondasi domestik cukup stabil meski belum bisa menjadi penopang utama. Penguatan rupiah pekan ini setidaknya mendapat dorongan tambahan dari kebijakan likuiditas. merujuk pada data kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR), rupiah juga bergerak fluktuatif dengan penguatan terbatas sejak awal Desember, berada di rentang Rp16.668-Rp16.655/US$ sepanjang pekan lalu.

Pergerakan yang stabil ini mencerminkan bahwa tekanan domestik relatif terkendali. Namun volatilitas masih membayangi rupiah, terutama ketika transmisi sentimen offshore ke pasar spot masih kuat.

Analisis Teknikal

Analisis Teknikal Rupiah Senin 8 Desember 2025 (Sumber: Tim Riset Bloomberg Technoz, diolah)

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), rupiah berpotensi kembali menguat pada perdagangan hari ini. Dengan target penguatan menuju Rp16.620/US$ sampai dengan Rp16.600/US$.

Level selanjutnya mungkin bisa menguat bertahap ke Rp16.570/US$ dengan tertembusnya resistance kuat dari posisi sebelumnya.

Adapun dalam tren jangka menengah, atau dalam sepekan perdagangan, rupiah terkonfirmasi membentuk tren penguatan. Apabila tertembus trendline channel kuatnya lagi, maka rupiah berpotensi menuju Rp16.500/US$.

Apabila rupiah memberikan tanda-tanda melemah hari ini, maka support terdekat dapat menuju Rp16.680/US$. Sementara range gerak rupiah dalam support nantinya di antara Rp16.700/US$ sampai dengan Rp16.750/US$.

(riset/aji)

No more pages