Sedangkan kondisi di Sumatra Barat, Dudy mengungkap, bandara Internasional Minangkabau masih berfungsi dengan baik dan terbilang tak terdampak banjir.
"Kami belum sempat ke Sumatra Barat, mungkin dalam waktu dekat [ke sana]. Kami akan melihat kereta api di sana. Kalau bandara di Sumatra Barat sepertinya Alhamdulillah masih berfungsi dengan baik," jelasnya.
Sebelumnya, jalur kereta api Medan–Binjai sempat terputus akibat bencana banjir. Kemenhub bergerak cepat memperbaiki dan resmi kembali dibuka sejak 2 Desember 2025, setelah rangkaian pengujian dan pemeriksaan struktur memastikan kondisi lintasan aman untuk dilewati.
Kereta Api Sri Lelawangsa menjadi perjalanan pertama yang kembali beroperasi pada pukul 17.33 WIB, menandai kembalinya konektivitas warga di kawasan tersebut.
Salah satu titik kerusakan terparah terdapat di jalur Medan–Binjai, tepatnya pada Km 9+5/8, di lokasi tersebut tanah dasar jalur ambles sedalam sekitar 1,5 meter dengan panjang kerusakan mencapai 200 meter akibat banjir besar pada 28 November 2025.
Sejak hari pertama kejadian, tim gabungan Kemenhub, pemerintah daerah, operator kereta api, dan relawan teknis bergerak cepat melakukan penanganan darurat. Meski terkendala cuaca ekstrem dan genangan air tinggi, petugas tetap bekerja siang dan malam untuk menstabilkan tanah dasar, mengevakuasi material terdampak, serta mengamankan lingkungan sekitar jalur.
Upaya pemulihan berlanjut pada 29–30 November melalui perbaikan ballast, bantalan, penambat, hingga penataan ulang struktur jalur. Sarana mekanis MTT juga dikerahkan untuk mempercepat proses perbaikan sekaligus memastikan lintasan kembali stabil dan aman dilintasi.
(lav)





























