Logo Bloomberg Technoz

Warner Bros. menempatkan dirinya untuk dijual pada Oktober setelah menerima minat dari sejumlah pihak. Selain Netflix, perusahaan ini juga dikejar oleh Paramount Skydance Corp. dan Comcast Corp.

Proses penawaran menjadi panas, dengan Paramount menuduh Warner Bros. menjalankan proses yang tidak adil dan menguntungkan Netflix.

Bisnis TV tradisional sedang mengalami kontraksi besar karena penonton beralih ke streaming — dunia yang didominasi Netflix. Pada kuartal terbaru, divisi jaringan TV kabel Warner Bros. melaporkan penurunan pendapatan sebesar 23%, karena pelanggan membatalkan langganan dan pengiklan pindah ke platform lain.

Mengguncang platform lain

Didirikan hampir tiga dekade lalu sebagai perusahaan rental DVD yang mengirimkan disk melalui pos, Netflix mengakhiri tahun 2024 dengan pendapatan US$39 miliar. Warner Bros., yang berdiri sejak tahun 1920-an, mencatat lebih dari US$39 miliar penjualan.

Konten ikonis Warner Bros. memberi Netflix kekuatan program yang besar untuk mempertahankan keunggulannya atas pesaing seperti Walt Disney Co. dan Paramount. Kesepakatan ini hampir pasti akan menghadapi pengawasan antitrust di AS dan Eropa, dan sudah memunculkan sejumlah kekhawatiran.

Darrell Issa, anggota Partai Republik dari California, mengirimkan surat keberatan kepada regulator AS terkait potensi kesepakatan tersebut, dengan alasan bahwa hal ini dapat merugikan konsumen. Netflix berpendapat bahwa salah satu pesaing terbesarnya adalah YouTube milik Alphabet Inc.

Minat Netflix terhadap Warner Bros. juga mengguncang Hollywood. Perusahaan tersebut selama ini enggan merilis filmnya di bioskop, dan hanya memberikan penayangan terbatas untuk beberapa film orisinalnya.

(spt)

No more pages