Logo Bloomberg Technoz

Ukraina meluncurkan serangan dalam jumlah yang mencapai rekor baru terhadap kilang-kilang minyak Rusia dan telah menyebabkan kerusakan serius pada terminal laut penting yang menangani minyak dari Kazakhstan. Rusia membalas dengan menggempur infrastruktur energi Ukraina, dengan tujuan melemahkan moral menjelang musim dingin.

Langkah Balasan

Putin mengatakan langkah pertama yang mungkin diambil adalah memperluas jangkauan “serangan terhadap fasilitas pelabuhan dan kapal” yang berlabuh di pelabuhan Ukraina.

“Kedua, jika ini berlanjut, kami akan mempertimbangkan kemungkinan — saya tidak mengatakan kami akan melakukannya, tetapi kami akan mempertimbangkan kemungkinan langkah-langkah balasan terhadap kapal-kapal dari negara-negara yang membantu Ukraina melakukan aksi pembajakan ini,” kata Putin.

Harga minyak Brent sempat menghapus penurunan 1,6% sebelumnya dan bergerak stabil di London. Para pelaku pasar menunggu tanda-tanda apakah upaya AS mengakhiri perang di Ukraina akan membuahkan hasil.

Serangan terhadap kapal meningkat mulai akhir pekan lalu, dimulai dengan serangan terhadap kapal tanker bahan bakar di lepas pantai Senegal. Operator kapal tersebut mengatakan mereka akan berhenti berdagang dengan Rusia.

Serangan itu disusul oleh dua kapal tanker minyak besar yang diserang di Laut Hitam, dan pada Selasa (2/12), sebuah kapal kecil pengangkut minyak bunga matahari turut menjadi target.

Seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan Ukraina berada di balik dua serangan di Laut Hitam pekan lalu. Namun, para pelaku tidak secara terbuka mengklaim tanggung jawab atas insiden-insiden tersebut.

Jika semakin banyak perusahaan enggan berlayar ke Rusia, biaya pengiriman komoditas negara itu ke pasar global dapat meningkat.

“Opsi paling radikal adalah memutus akses Ukraina dari laut, maka aksi pembajakan tidak mungkin terjadi lagi,” kata Putin.

(bbn)

No more pages