Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Destry, Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Masyita Crystallin turut mengingatkan investor perlu mempertimbangkan profil risiko—baik risk averse, moderat, maupun risk taker. Serta jangka waktu investasi dan pentingnya diversifikasi.
"Selain itu, bagi generasi muda yang saat ini sedang menempuh pendidikan, investasi dalam bidang pendidikan juga memegang peranan penting agar dapat menjadikan generasi yang cerdas dan memiliki masa depan yang gemilang," ucap dia.
Tak hanya itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS Farid Azhar Nasution menekankan pentingnya menyiapkan cadangan likuiditas. "Mulailah menyisihkan bukan menyisakan untuk menyiapkan dana cadangan dalam bentuk simpanan guna memenuhi kebutuhan operasional beberapa bulan ke depan , 3 hingga 6 bulan, dan kondisi darurat atau emergency fund," kata Farid
"Setelah cadangan likuiditas cukup, investasikan dana surplus ke instrumen bisnis yang dipahami, dengan mempelajari instrumen dan risikonya, serta memastikan legalitasnya. Bangun kebiasaan untuk menabung dan berinvestasi secara terdiversifikasi sejak dini."
(wep)


































