Englander, 33 tahun, mendirikan Model ML bersama adiknya yang lebih muda, Arnie, 28 tahun. Sebelumnya, ia telah mendirikan dan menjual serangkaian startup, termasuk Fat Llama, yang didukung oleh Y Combinator saat Sam Altman menjabat sebagai presidennya.
Dengan anggota dewan penasihat yang terdiri dari para veteran perbankan, termasuk mantan CEO HSBC Holdings Plc Noel Quinn dan mantan Ketua Dewan Direksi UBS Group AG Axel Weber, Model ML telah berhasil menarik beberapa klien di Wall Street dan di kalangan firma konsultan besar, kata Englander.
Model ML memiliki tim beranggotakan 45 orang, dan akan menggunakan dana yang diperoleh dari putaran pendanaan untuk memperkuat tim onboarding di San Francisco, New York, London, dan Hong Kong, serta merekrut lebih banyak insinyur AI, kata Englander.
Walau perusahaan didirikan di Amerika Serikat (AS), ia mengatakan timnya dipindahkan sebagian ke London di kawasan King’s Cross untuk efisiensi biaya, di mana Google, DeepMind Technologies Ltd., dan Meta Platforms Inc. memiliki kehadiran yang signifikan.
Kemajuan dalam AI telah melahirkan ratusan startup yang menjanjikan untuk menggemparkan berbagai industri, meskipun investor mulai mempertanyakan apakah teknologi ini memiliki potensi untuk memberikan keuntungan yang besar dalam jangka pendek.
Kenaikan saham teknologi yang dipicu pekan lalu oleh jaminan CEO Nvidia Corp., Jensen Huang, bahwa ekonomi AI bukanlah bubble, dengan cepat meredup seiring kekhawatiran tersebut kembali merasuki pasar. Namun, keraguan tersebut tidak menghentikan para pengusaha atau perusahaan modal ventura untuk terus mengucurkan dana dalam upaya mereka mencari pemenang besar di bidang AI.
(bbn)


































