Logo Bloomberg Technoz

Langkah ini muncul setelah Trump awal pekan ini menyambut Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dalam serangkaian pertemuan di Gedung Putih untuk merampungkan sejumlah kesepakatan pertahanan dan ekonomi. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, Trump mengatakan ia akan menyetujui penjualan cip AI canggih kepada Saudi, sementara Nvidia Corp dan xAI milik Elon Musk mengumumkan rencana membangun pusat data bersama perusahaan AI Humain yang didukung Arab Saudi.

Dalam sebuah konferensi investasi Saudi pada Rabu, Trump mengatakan ia akan bekerja dengan para mitra “untuk membangun ekosistem AI terbesar, terkuat, dan paling inovatif di dunia.”

“Dan kami akan mengaturnya sehingga hanya ada satu proses persetujuan, tanpa harus melewati 50 negara bagian,” kata Trump, seraya menambahkan bahwa paduan berbagai regulasi tingkat negara bagian akan menjadi “bencana” karena bisnis dapat terhambat oleh “satu negara bagian yang woke [terlalu progresif].”

Pada Selasa, Trump menyerukan para legislator untuk mengesahkan standar federal terkait kecerdasan buatan, baik melalui rancangan undang-undang belanja pertahanan mendatang maupun sebagai legislasi terpisah.

“Jika tidak, maka China akan dengan mudah menyusul kita dalam perlombaan AI,” kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.

CEO Nvidia Corp, Jensen Huang—yang bertemu Trump pada Selasa dan menghadiri jamuan makan malam untuk putra mahkota Saudi pada malam harinya—menyampaikan argumen serupa secara publik, bahwa regulasi yang lebih sederhana di China memberi Beijing keunggulan dalam kompetisi AI global dibanding AS.

Pemimpin Mayoritas DPR Steve Scalise, anggota Partai Republik dari Louisiana, mengatakan kepada Punchbowl News awal pekan ini bahwa para pemimpin Republik “sedang mempertimbangkan” untuk memasukkan ketentuan terkait AI ke dalam National Defense Authorization Act (NDAA). Legislasi tersebut, yang menetapkan anggaran dan pengeluaran Pentagon, kerap menjadi wadah bagi berbagai kebijakan lain.

Senat sebelumnya menggagalkan upaya memasukkan ketentuan tersebut ke dalam rancangan anggaran bulan Juli, dengan para penentang berpendapat bahwa langkah itu dapat menghambat upaya menerapkan aturan keselamatan anak dan kontrol hak cipta pada teknologi yang tengah berkembang.

Pada Juli lalu, Trump meluncurkan cetak biru kebijakan AI yang luas, bertujuan mempermudah pertumbuhan perusahaan AI di AS serta mempermudah sekutu AS memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak penting.

Cetak biru tersebut mendorong Departemen Energi dan lembaga-lembaga lain untuk berinvestasi dalam “laboratorium otomatis berbasis cloud untuk berbagai bidang ilmiah, termasuk rekayasa, ilmu material, kimia, biologi, dan ilmu saraf,” melalui kolaborasi dengan sektor swasta dan laboratorium nasional. Kebijakan itu juga mengarahkan pemerintah untuk memperluas riset dan pelatihan AI di laboratorium tersebut.

Pada bulan lalu, Nvidia mengumumkan kemitraan dengan Departemen Energi untuk memperluas riset kecerdasan buatan dan komputasi kuantum, termasuk pengembangan tujuh superkomputer baru yang dilengkapi cip AI Nvidia di fasilitas penelitian yang dikelola federal.

(bbn)

No more pages