Menjelang batas waktu sanksi, beberapa pembeli utama di Asia telah menangguhkan setidaknya sebagian pembelian, sementara pasar diesel di Eropa telah menguat.
Sepanjang tahun ini, harga minyak telah kehilangan momentum—termasuk mencatat penurunan selama tiga bulan berturut-turut hingga Oktober—karena kekhawatiran bahwa pasokan global akan melebihi permintaan. Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan rekor surplus pada tahun depan, didorong oleh peningkatan produksi dari negara-negara OPEC+ maupun dari negara-negara non-kartel.
Sebagai tanda melimpahnya pasokan, jumlah minyak mentah yang diangkut menggunakan kapal tanker kembali mencapai titik tertinggi. Batas waktu sanksi AS yang akan segera tiba membuat trader semakin menaruh perhatian pada volume ini. Menurut Vortexa Ltd, hampir 1,4 miliar barel minyak diangkut menuju berbagai tujuan atau disimpan dalam penyimpanan terapung (floating storage) pekan lalu.
Harga:
- WTI untuk pengiriman Desember turun 0,2% menjadi US$60,62 per barel pada pukul 08:17 pagi waktu Singapura.
- Kontrak yang lebih aktif untuk Januari berada di US$60,51. - Brent untuk penyelesaian Januari ditutup 1,1% lebih tinggi pada US$64,89 per barel pada hari Senin.
(bbn)
































