Raja Abdullah II turun dari kendaraan dengan mengenakan seragam militernya, sementara Prabowo tampil dengan pakaian safari krem yang menjadi ciri khasnya. Keduanya turun dari mobil secara bersamaan, menunjukkan keakraban dan penghormatan tinggi antarkedua pemimpin negara.
Setibanya di area keberangkatan, Prabowo dan Raja Abdullah II berbincang singkat sebelum berjalan berdampingan melewati pasukan jajar kehormatan. Interaksi hangat ini mencerminkan hubungan bilateral Indonesia dan Yordania yang terus berkembang, terutama dalam isu strategis kawasan dan kerja sama pertahanan.
Dalam momen perpisahan yang penuh kehangatan, Raja Abdullah II memeluk Prabowo sebelum menaiki tangga pesawat. Para delegasi mengikuti menaiki pesawat satu per satu, menandai berakhirnya rangkaian agenda resmi di Indonesia. Kehangatan ini menegaskan hubungan personal yang kuat antara kedua pemimpin.
Pesawat tempur tampak melintas di langit Halim Perdanakusuma untuk memperketat pengamanan saat pesawat Raja Abdullah II bersiap lepas landas. Kehadiran unsur militer ini menunjukkan standar keamanan tinggi yang diterapkan untuk tamu negara setingkat kepala kerajaan.
Turut mendampingi Prabowo dalam prosesi pelepasan tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo. Putra Prabowo, Didit Hediprasetyo, juga hadir, bersama Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
Penguatan Hubungan RI–Yordania
Kunjungan Raja Abdullah II kali ini merupakan kunjungan balasan atas lawatan resmi Prabowo ke Yordania beberapa waktu sebelumnya. Pertemuan dua negara tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, termasuk rencana penguatan kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Kerajaan Yordania.
Dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya, kedua negara menegaskan komitmennya untuk memperluas kerja sama di bidang keamanan, pendidikan militer, dan industri pertahanan. Indonesia dan Yordania dikenal memiliki posisi diplomatik penting dalam isu stabilitas kawasan, terutama terkait Timur Tengah dan Palestina.
Selain itu, agenda kenegaraan ini juga membuka ruang kerja sama ekonomi dan kemanusiaan, mengingat peran aktif kedua negara dalam mendorong perdamaian global. Kedua pemimpin menyoroti pentingnya memperkuat solidaritas dalam menghadapi ketegangan geopolitik dunia yang terus berkembang.
Rangkaian kunjungan Raja Abdullah II di Indonesia mendapat sorotan positif karena membawa pesan kuat mengenai hubungan persahabatan antara Jakarta dan Amman. Kehangatan pertemuan serta dukungan keamanan maksimal mencerminkan penghargaan tinggi Indonesia terhadap Yordania sebagai mitra strategis.
Momen perpisahan di Bandara Halim juga menegaskan komitmen lanjutan untuk memperdalam kerja sama bilateral. Dengan Prabowo yang kini memimpin pemerintahan Indonesia, hubungan RI–Yordania dinilai akan terus berkembang dalam isu pertahanan, stabilitas kawasan, hingga kerja sama multilateral.
Saat pesawat Raja Abdullah II akhirnya lepas landas, sejumlah pejabat dan tim pengamanan memberi penghormatan terakhir. Misi diplomatik ini dinilai memberikan fondasi baru bagi hubungan kedua negara, sekaligus mempertegas Indonesia sebagai mitra penting Yordania di kawasan Asia.
Di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks, pertemuan dua negara ini mengirimkan pesan jelas tentang pentingnya kerja sama strategis, stabilitas regional, serta solidaritas lintas bangsa. Dengan agenda lanjutan menuju Pakistan, kunjungan Raja Abdullah II di Indonesia menjadi salah satu titik penting dalam hubungan diplomatik kedua negara menuju masa depan yang lebih erat dan konstruktif.