Logo Bloomberg Technoz

“Kami berharap sinergi ini menjadi langkah awal untuk pengembangan produk-produk lain yang dapat menunjang profitabilitas perusahaan, memberikan kontribusi bagi holding, dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh stakeholders,” lanjutnya.

(Dok. KPI)

Dari sisi hilir, Manager Commercial Gas Sales PT Pertamina Patra Niaga, Alfinoza, menilai langkah tersebut sebagai momentum strategis yang menjadi tonggak penting sinergi antar entitas Pertamina Group, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadirkan bisnis yang efisien, andal, dan bernilai tambah.

“Momentum ini merupakan tonggak penting sinergi antar entitas Pertamina Group. Sinergi ini mempertegas komitmen kita menghadirkan bisnis yang efisien, handal, dan bernilai tambah,” pungkas Alfinoza. 

Ia menambahkan, “Kami yakin Patra Niaga siap memasarkan Breezon MC-32 sebagai produk gas refrigerant ramah lingkungan kebanggaan Pertamina,” termasuk untuk pertama kalinya melayani konsumen langsung.

VP Technology Development II PT Pertamina (Persero), Ismail Gamar, menjelaskan nilai inovasi Breezon MC-32. “Dari berbagai produk hasil riset PT KPI, Breezon MC-32 adalah salah satu yang memberikan value creation tertinggi bagi perusahaan,” kata Ismail.

Dikembangkan sejak 2020 sebagai respons terhadap larangan CFC/HCFC, Breezon MC-32 memiliki GWP rendah, zero ozon depletion, serta menghemat energi hingga 30%. Produk ini cocok untuk AC split berbasis R32 maupun sistem industri.

“Breezon MC-32 adalah wujud kontribusi Kilang Plaju dalam mengembangkan produk hijau berbasis riset lokal. Kami berkomitmen untuk terus memperluas penerapannya di sektor industri maupun rumah tangga, guna memperkuat posisi Pertamina sebagai pelaku utama energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Ismail.

Sinergi ini menjadi bukti nyata hilirisasi riset Pertamina, pengurangan impor, serta dukungan terhadap Paris Agreement dan transisi energi nasional.


(tim)

No more pages