Mu’ti juga menyebut sejauh ini lebih dari 50 ribu unit IFP telah digunakan dan lebih dari 150 ribu telah dikirim ke berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil pemantauan, perangkat tersebut dinilai efektif meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
“Kami sudah melakukan monitoring ke banyak sekolah yang menerima, dan hasilnya sangat baik. Semuanya sudah digunakan, dan alhamdulillah mendukung pembelajaran yang berkualitas,” tutur Mu’ti.
Peluncuran IFP pada 17 November mendatang menjadi bagian dari program prioritas Presiden Prabowo dalam digitalisasi pendidikan. Melalui kebijakan ini, pemerintah ingin memastikan setiap anak Indonesia mendapat akses pembelajaran yang setara dan modern.
“Program digitalisasi pendidikan ini dirancang agar semua anak dapat belajar dengan sebaik-baiknya melalui teknologi yang kini mulai kita kirimkan ke sekolah-sekolah di seluruh Indonesia,” kata Mu’ti.
Ia menambahkan, teknologi seperti IFP memungkinkan penggunaan berbagai aplikasi kreatif seperti Canva untuk mendukung proses belajar mengajar. “Dengan IFP, pembelajaran menjadi lebih hidup dan inspiratif,” ujarnya.
(dec/spt)
