Nicholas Takahashi- Bloomberg News

Bloomberg, Toyota Motor Corp. menaikkan proyeksi laba tahunannya usai adanya kesepakatan dagang antara Jepang dengan Donald Trump yang sekaligus dapat menghindarkan skenario terburuk berupa tarif tinggi terhadap mobil dan suku cadang.

Produsen mobil terbesar di dunia itu pada Rabu menyampaikan bahwa mereka kini memperkirakan laba operasi sebesar ¥3,4 triliun (Rp380,8 triliun dengan asumsi 1 JP¥ sama dengan Rp112). Meskipun demikian,  angka ini masih di bawah perkiraan analis sebesar ¥3,9 triliun (Rp436,8 triliun). Proyeksi tersebut naik dari target sebelumnya yang sebesar ¥3,2 triliun (Rp358,4 triliun).

Proyeksi Toyota yang lebih optimistis untuk paruh kedua tahun fiskal ini berbanding terbalik dengan kinerja kuartal kedua yang berat, ketika laba operasi anjlok 27% menjadi ¥840 miliar (Rp94,08 triliun) terutama akibat ketegangan dagang bilateral.

Secara global, para produsen mobil menghadapi potensi kerugian miliaran dolar akibat perang dagang yang dipicu Trump, yang memaksa sebagian perusahaan menaikkan harga jual atau memindahkan produksi ke Amerika Serikat, sementara yang lain memangkas output. Namun, tanda-tanda meredanya ketegangan serta tercapainya sejumlah kesepakatan dengan mitra dagang utama memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan industri untuk kuartal-kuartal mendatang.