Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, KPI turut mempelopori pengolahan bahan bakar berbasis nabati melalui Proyek Green Refinery Cilacap Phase 1 yang beroperasi sejak Februari 2022. Milla menyebut, proyek ini menjadi tonggak penting transformasi energi nasional karena menghadirkan bahan bakar rendah emisi yang mendukung prinsip keberlanjutan.

“Aspek keberlanjutan merupakan salah satu fokus bisnis yang dijalankan KPI. Kami tidak hanya memproduksi bahan bakar minyak, namun kami juga ingin berkontribusi pada lingkungan melalui beragam produk yang kami hasilkan,” terang Milla.

Jenis BBM ramah lingkungan yang dihasilkan dari proyek ini meliputi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO), bahan bakar diesel terbarukan berbasis minyak nabati (minyak sawit) dengan merek dagang Pertamina RD. Milla menjelaskan, Kilang Cilacap mampu memproduksi HVO hingga 3 ribu barel per hari dengan bahan baku RBDPO (Refined Bleached Deodorized Palm Oil).

Selain HVO, Kilang Cilacap juga memproduksi Pertamina Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) — bahan bakar pesawat ramah lingkungan yang diolah dari minyak jelantah menggunakan metode co-processing Katalis Merah Putih, hasil inovasi anak bangsa. Melalui teknologi ini, kapasitas produksi PertaminaSAF mencapai 9 ribu barel per hari, dan produk tersebut telah berhasil menjalani uji terbang pada 20 Agustus 2025.

“PertaminaSAF menjadi solusi inovatif dalam menjawab tantangan emisi karbon dari sektor penerbangan, yang selama ini dikenal sebagai salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar. Inovasi ini juga membuka jalan bagi industri aviasi yang lebih hijau, sekaligus memperkuat komitmen Indonesia terhadap transisi energi dan pengurangan emisi karbon,” kata Milla.

Rangkaian proyek strategis yang dijalankan KPI di Kilang Cilacap menjadi bukti nyata komitmen Pertamina dalam mewujudkan energi bersih bagi Indonesia. Milla menegaskan, keberhasilan ini tercapai berkat sinergi dan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pemangku kepentingan, hingga masyarakat sekitar.

“Melalui proyek ini pula, KPI membuktikan bahwa industri pengolahan energi dapat bertransformasi menjadi lebih hijau, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional,” imbuh Milla.

(tim)

No more pages