“Pertumbuhan sektor manufaktur mendatar (0,0% yoy) secara tahunan pada kuartal III-2025, melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yakni 5% yoy. Ini disebabkan oleh penurunan produksi di bidang biomedikal dan klaster industri secara umum,” sebut keterangan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura.
Namun dibandingkan Malaysia, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak lebih baik. Pada kuartal III-2025, ekonomi Negeri Harimau Malaya tumbuh 5,2% yoy.
Sebagai catatan, ini baru angka pembacaan awal (advance estimate). Jika memang itu yang terjadi, maka pertumbuhan ekonomi Malaysia akan lebih baik dibandingkan kuartal II-2025 yang sebesar 4,4%.
Dalam keterangan tertulis, Departemen Statistik Malaysia memaparkan seluruh sektor menunjukkan kinerja solid. Permintaan domestik juga masih mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Investasi sumber daya yang berkelanjutan dan peningkatan permintaan eksternal mendukung ekspansi ekonomi di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan,” sebut Mohd Uzir Mahidin, Kepala Perangkawan Malaysia.
Sementara Thailand belum mengumumkan data pertumbuhan ekonomi. Rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 di Negeri Gajah Putih dijadwalkan pada 17 November.
Namun, bank sentral Thailand (BoT) memberikan sedikit gambaran. Ekonomi Thailand secara umum melambat pada kuartal III-2025 dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Dari sisi pasokan, perlambatan ekonomi disebabkan oleh penurunan produksi manufaktur. Di sisi permintaan, permintaan domestik termoderasi karena perlambatan investasi. Pendapatan dari pariwisata juga menurun,” sebut keterangan tertulis BoT.
Filipina juga belum merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025. Pengumuman dijadwalkan pada 7 November.
Namun lagi-lagi juga ada petunjuk dari bank sentral Filipina (BSP). Ada kemungkinan pertumbuhan ekonomi Filipina akan melambat dari kuartal sebelumnya yang mencapai 5,5% yoy.
“Proyeksi pertumbuhan ekonomi melemah. Ini mencerminkan dampak keyakinan dunia usaha terhadap tata kelola seputar belanja infrastruktur pemerintah,” sebut pernyataan BSP.
Lalu bagaimana dibandingkan dengan negara Asia lainnya? Apakah Indonesia lebih baik?
Dibandingkan China, Indonesia lebih unggul. Pada kuartal III-2025, ekonomi Negeri Tirai Bambu tumbuh 4,8% yoy. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 5,2%.
Meski demikian, sepertinya perlambatan ekonomi China tidak terlalu mengejutkan. Pasar sudah menduganya.
“Pertumbuhan ekonomi China yang tumbuh lebih baik dari perkiraan didorong oleh produksi industri yang naik 6,5% pada September. Konsumsi masih melambat dengan pertumbuhan 3% pada September. Sementara investasi mengalami kontraksi 0,5% yoy.
“Data kuartal III-2025 menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi China tahun ini cukup solid untuk mencapai sekitar 5%. Ini bisa mengurangi kebutuhan untuk melakukan aksi segera,” papar riset ING.
(aji)




























