Logo Bloomberg Technoz

Saham Palantir merosot 7,9% meski mencatat penjualan di atas perkiraan analis dan menaikkan proyeksi tahunan. Kekhawatiran terhadap valuasi yang terlalu tinggi dan keberlanjutan reli saham berbasis AI membebani pergerakan harga. Sebelumnya, saham Palantir sempat melonjak hingga 174% sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan Senin.

Kecemasan semakin meningkat setelah manajer hedge fund Michael Burry—melalui Scion Asset Management—mengungkap posisi jual terhadap Palantir dan Nvidia Corp. Burry juga sempat mengeluarkan peringatan samar kepada investor ritel tentang euforia pasar.

“Awal November yang biasanya kuat justru dimulai dengan buruk. Kita mungkin harus menunggu hingga situasi penutupan pemerintahan berakhir untuk memulihkan momentum positif,” ujar Louis Navellier, Chief Investment Officer di Navellier & Associates.

Dalam sebuah konferensi di Hong Kong, CEO Morgan Stanley Ted Pick dan CEO Goldman Sachs Group Inc David Solomon memperingatkan bahwa pasar saham berpotensi terkoreksi lebih dari 10% dalam 12 hingga 24 bulan mendatang.

Meski laba korporasi masih solid, valuasi menjadi tantangan utama. “Yang menjadi masalah sekarang adalah valuasi,” kata Mike Gitlin, Presiden dan CEO Capital Group, dalam forum keuangan yang diselenggarakan oleh Hong Kong Monetary Authority.

Perhatian investor kini tertuju pada laporan kinerja Advanced Micro Devices (AMD) yang akan dirilis setelah jam perdagangan berakhir.

“Saat ini, banyak hal bergantung pada kepercayaan pasar, apalagi penutupan pemerintahan AS menghentikan publikasi data ekonomi penting,” kata Danni Hewson, Kepala Analisis Keuangan di AJ Bell. “Tanpa kabar terbaru soal ketenagakerjaan, investor fokus pada laporan laba perusahaan.”

Beberapa saham individu juga mencatat pergerakan tajam. Sarepta Therapeutics Inc anjlok setelah uji klinis dua obat lamanya gagal menunjukkan hasil signifikan. Papa John’s International Inc juga merosot usai laporan bahwa Apollo Global Management Inc membatalkan rencana untuk membeli perusahaan pizza tersebut secara privat.

Uber Technologies Inc turun setelah laba operasional kuartal ketiganya meleset dari perkiraan dan proyeksi pendapatan yang dirilis berada di bawah ekspektasi. Sementara itu, Yum! Brands Inc naik setelah mengumumkan kajian strategis terhadap Pizza Hut di tengah penurunan penjualan.

Saham-saham terkait kripto turut melemah setelah Bitcoin jatuh ke level terendah sejak Juni, menandakan suramnya sentimen di kalangan pelaku pasar aset digital.

(bbn)

No more pages