Bloomberg News

Bloomberg, China menunda rencana perluasan besar-besaran pengendalian ekspor mineral tanah jarang (rare earths). Hal ini memberikan kelegaan bagi pembeli global setelah setahun penuh gejolak, sekaligus memberi waktu tambahan bagi negara-negara besar untuk mengimbangi dominasi Beijing di industri tersebut.

Kementerian Perdagangan China dalam pernyataannya pada Kamis (30/10) di situs resmi menyebutkan bahwa kebijakan pengendalian ekspor yang diumumkan pada 9 Oktober akan ditangguhkan selama satu tahun. Keputusan ini diambil setelah pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di Seoul, yang menghasilkan kesepakatan untuk meredakan ketegangan dalam perang dagang kedua negara.

Kesepakatan di Korea Selatan itu menjadi babak terbaru dalam tahun yang penuh dinamika bagi industri tanah jarang, setelah China memanfaatkan dominasinya atas material penting namun langka tersebut untuk menekan Trump agar kembali ke meja perundingan.

Penundaan tersebut mencakup serangkaian langkah yang sebelumnya dirancang Beijing awal bulan ini, ketika Trump dan Xi saling meningkatkan tekanan menjelang negosiasi perdagangan.