Logo Bloomberg Technoz

“Sesegera mungkin kalau kita melihat situasi pergerakan harga saham BRI saat ini, memang kami melihat saham BBRI undervalue, kami mempertimbangkan untuk melakukan hal tersebut,” lanjutnya.

Viviana menegaskan, setiap langkah korporasi akan dilakukan sesuai aturan dan berkoordinasi dengan otoritas terkait.

“Tentunya kami akan berkoordinasi dengan OJK terkait dengan keterbukaan informasi sebagaimana ketentuan yang berlaku,” ujarnya.

Selain buyback, BRI juga menyiapkan pembagian dividen interim seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Kemudian untuk dividend interim, biasanya dividend interim itu kami bagikan setiap bulan Januari, kemudian nanti final dividendnya setelah kita melakukan pembukuan satu tahun. Hal itu mungkin juga akan kami lakukan di tahun 2026,” kata Viviana.

Jadi, akan ada dividend interim di bulan Januari dan juga nanti dividend finalnya setelah pelaksanaan RUPST BBRI.

Sebelumnya, berdasarkan hasil RUPST Maret 2025, BRI menetapkan pembelian kembali saham senilai maksimal Rp3 triliun dan pembagian dividen tunai sebesar Rp51,73 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp48,1 triliun.

Kinerja BRI Masih di Jalur Target

Wakil Direktur Utama BRI Agus Noorsanto menegaskan kinerja BRI hingga akhir 2025 masih sejalan dengan target yang telah ditetapkan.

“Yang kami harapkan, ini bisa tetap on the track terhadap target yang sudah kita tetapkan sebelumnya. Jadi memang kami tetap mengharapkan bahwa kinerja BRI terus positif, dan kita proyeksikan bahwa kinerja positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Dan kami kira sekarang juga tetap berada pada jalur yang sesuai atau on the track dengan target perusahaan,” kata Agus pada kesempatan yang sama.

Ia menjelaskan BRI terus memperkuat fondasi bisnis dengan menjaga kualitas pendapatan dan portofolio kredit.

“Kami juga tengah memperkuat fondasi bisnis BRI dengan fokus pada pendapatan yang kuat, tentu portfolio kredit yang sehat, dan terutama kita sedang mencoba untuk terus meningkatkan dana murah. Saat ini alhamdulillah CASA kami terus tumbuh, dan terus mengarah ke 70% diharapkan ke depan,” ujarnya.

Dia menjelaskan bahwa managemen BRI optimis bisa menjaga pertumbuhan yang berkualitas dan sustain.

“Untuk kredit, kami proyeksikan bisa tumbuh di kisaran 7–9%,” lanjutnya.

Selain memperkuat kinerja keuangan, Agus menambahkan BRI juga terus memperkuat peran dalam mendorong ekonomi kerakyatan.

(dhf)

No more pages