Logo Bloomberg Technoz

Pertama, pastikan Gemini AI yang digunakan sudah berada pada versi terbaru, yaitu Gemini 2.5 Flash. Periksa bagian kiri atas layar untuk memastikannya. Selain itu, pastikan sudah ada logo pisang yang menandakan dukungan Nano Banana AI, fitur tambahan yang memungkinkan Gemini memproses foto menjadi figur.

Jika semua sudah siap, berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:

  1. Masuk ke laman resmi gemini.google.com, lalu login menggunakan akun Google agar semua fitur bisa terbuka.

  2. Klik ikon plus (+) pada kolom perintah, lalu pilih opsi Upload files untuk mengunggah foto yang ingin diubah.

  3. Setelah foto terunggah, masukkan prompt dengan deskripsi detail. Misalnya:
    “Buatkan figurin gadis cantik di atas dengan skala 1/8. Tampilkan di atas penyangga akrilik hijau. Letakkan di meja dengan set-up PC lengkap, layar menampilkan proses rendering Blender 3D dari figurin tersebut. Tambahkan kotak kemasan mainan dengan nuansa baby pink calm.”

  4. Jika prompt sudah sesuai, tekan tombol send (ikon pesawat kertas) agar Gemini memproses permintaan.

  5. Tunggu hingga gambar selesai di-render, lalu simpan hasilnya dengan klik kanan (PC) atau tekan-tahan (HP) dan pilih Save/Download.

Dengan lima langkah sederhana ini, siapa pun bisa menghasilkan figur digital yang tampak seperti mainan koleksi asli.

Tips & Trik Membuat Figur AI Lebih Realistis

Ilustrasi Action Figure Gemini AI (Dok. Ist)

Hasil terbaik biasanya diperoleh dari foto full-body atau seluruh tubuh. Posisi tubuh apa pun bisa digunakan, tetapi semakin jelas detailnya, semakin baik pula hasil figur.

Selain itu, perintah (prompt) yang digunakan juga sangat berpengaruh. Gunakan kalimat yang spesifik untuk menggambarkan karakter, ukuran figur, material penyangga, hingga desain kotak mainan.

Beberapa inspirasi bisa diambil dari brand populer seperti Marvel, Lego, Funko Pop, Tamiya, atau Barbie. Misalnya, jika ingin hasil mirip koleksi Funko, cukup tambahkan detail seperti “kepala besar khas Funko Pop dengan kotak transparan bergaya retro.”

Kreativitas dalam menyusun kata akan menentukan kualitas akhir. Jadi, jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai deskripsi hingga menemukan kombinasi terbaik.

Fenomena Action Figure AI di Media Sosial

Ilustrasi Tren AI Action Figure Generator (Diolah)

Tren ini cepat viral karena menyentuh dua hal yang disukai publik: koleksi figur dan AI art. Banyak orang penasaran bagaimana wajah mereka jika dijadikan karakter mainan.

Di TikTok, misalnya, ribuan video menampilkan tutorial singkat membuat action figure dengan Gemini AI. Sementara di Instagram, banyak kreator menambahkan efek animasi sehingga figur tampak lebih hidup.

Fenomena ini juga melahirkan berbagai komunitas online. Para penggemar figur AI saling berbagi prompt terbaik, teknik editing tambahan, hingga koleksi hasil karya mereka.

Tidak jarang, figur AI ini juga digunakan sebagai konsep branding personal. Misalnya, kreator konten menjadikan versi figur mereka sebagai foto profil atau merchandise digital.

Kreativitas dan Tantangan Etika

Meski tampak seru, penggunaan AI untuk membuat figur dari foto tetap menimbulkan perdebatan. Isu privasi menjadi sorotan utama, terutama jika foto orang lain digunakan tanpa izin.

Pakar digital menekankan pentingnya etika dalam penggunaan AI. Figur yang dihasilkan sebaiknya tidak dipakai untuk menyebarkan konten menyesatkan atau melecehkan.

Selain itu, orisinalitas juga perlu diperhatikan. Meski berbasis AI, figur yang diciptakan bisa menjadi karya unik jika pengguna benar-benar kreatif dalam menyusun prompt. Sebaliknya, sekadar meniru gaya populer tanpa inovasi bisa membuat hasil tampak klise.

Dengan kesadaran etika, tren action figure AI bisa tetap menjadi ajang kreativitas positif, bukan sekadar tren sesaat yang menimbulkan kontroversi.

Potensi Tren Ini di Masa Depan

Ilustrasi tren AI Action Figure dengan mengenerate Elon Musk. (Dok: X/@@alifarhat79)

Jika dilihat dari antusiasme publik, tren action figure berbasis AI kemungkinan akan terus berkembang. Bukan tidak mungkin ke depan, hasil figur digital bisa langsung dicetak menjadi 3D figur nyata menggunakan printer khusus.

Banyak perusahaan mainan bahkan sudah mulai melirik peluang ini. Konsep “figur custom” yang dulu mahal dan sulit diwujudkan, kini bisa diakses siapa saja berkat kecerdasan buatan.

Selain untuk hiburan pribadi, tren ini juga membuka peluang bisnis baru. Misalnya, jasa pembuatan figur AI untuk hadiah, koleksi digital, atau bahkan NFT. Kreator bisa menjual figur digital mereka di platform koleksi virtual.

Jika tren ini terus berkembang, action figure berbasis AI bisa menjadi bagian dari budaya digital baru, di mana identitas personal dapat divisualisasikan dalam bentuk figur koleksi.

Tren mengubah foto menjadi action figure AI membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi medium ekspresi kreatif baru. Dengan bantuan Gemini AI, siapa saja kini bisa menciptakan figur digital yang terlihat profesional.

Prosesnya pun relatif mudah: unggah foto, susun prompt spesifik, lalu biarkan AI mengolahnya. Hasilnya bisa langsung dibagikan ke media sosial atau disimpan sebagai koleksi pribadi.

Meski begitu, penting untuk menggunakan teknologi ini dengan bijak. Etika, orisinalitas, dan kreativitas harus tetap dijaga agar tren ini tidak hanya menjadi sensasi sesaat, melainkan juga bagian dari inovasi seni digital yang berkelanjutan.

Dengan kombinasi teknologi dan kreativitas, siapa pun kini bisa merasakan serunya memiliki action figure versi diri sendiri—tanpa harus menunggu diproduksi oleh perusahaan mainan ternama.

(seo)

No more pages