“Kami turun dari pangsa pasar 95% menjadi nol di sekitar 40% pasar AI global,” kata Huang merujuk pada China dalam wawancara baru-baru ini dengan Fox News. “Jika tujuan kami adalah agar 90% dunia menggunakan teknologi Amerika suatu hari nanti, kami memulai dengan awal yang relatif buruk.”
Trump tidak akan hadir dalam acara tersebut, karena ia sedang melakukan kunjungan ke Asia dan dijadwalkan bertemu Xi Jinping pada Kamis di Korea Selatan di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik. Kedua pemimpin tersebut diperkirakan akan menandatangani kesepakatan awal yan
Bessent mengatakan, bagaimanapun, perjanjian tersebut tidak mencakup perubahan terhadap kontrol ekspor AS yang saat ini ditujukan ke China, yang dapat menjadi hambatan bagi upaya Nvidia untuk kembali masuk ke pasar China.
Pada Agustus, Trump melonggarkan pembatasan AS terhadap pengiriman beberapa chip AI berdaya rendah perusahaan ke China, tetapi pejabat di Beijing telah mengimbau perusahaan lokal untuk tidak membeli prosesor H20 tersebut.
Sejak terpilih kembali, Nvidia meningkatkan pengeluaran untuk lobi menjadi sekitar US$3,5 juta dalam sembilan bulan pertama tahun ini, naik dari US$640.000 untuk seluruh tahun 2024. Perusahaan tersebut menyumbang US$1 juta untuk acara pelantikan Trump, dan sedang merekrut lebih banyak staf untuk kantornya di DC. Bagi raksasa chip AI yang baru saja mencatat laba bersih kuartalan lebih dari US$26 miliar, biaya lobi tersebut hanyalah angka yang diabaikan, tetapi jumlah uang tersebut cukup untuk menimbulkan gelombang di Washington.
Berbeda dengan CEO Big Tech lainnya, Huang tidak menghadiri upacara pelantikan Trump pada Januari, tetapi ia telah menebusnya dengan ikut serta dalam pengumuman AI Action Plan pemerintahan dan ikut dalam perjalanan resmi ke Inggris dan Timur Tengah untuk mengumumkan kesepakatan chip baru. Kedua pria tersebut telah menjalin ikatan, dengan Trump bercanda dalam acara bulan lalu bahwa Nvidia sedang “menguasai dunia,” sementara Huang memuji upaya presiden untuk meningkatkan investasi domestik.
Huang juga telah mendapatkan dukungan dari pejabat pemerintahan kunci, termasuk Menteri Perdagangan Howard Lutnick dan Penasihat Kebijakan AI Gedung Putih David Sacks, yang mendukung pandangan CEO Nvidia bahwa teknologi AI Amerika Serikat harus disebarluaskan secara global dengan melonggarkan pembatasan ekspor dan menjalin kesepakatan investasi dengan mitra dagang utama.
“Saya menantikan untuk kembali ke pasar global, sehingga kita dapat bersaing untuk kepemimpinan Amerika,” kata Huang dalam wawancara dengan Fox, mengulang bahasa Rencana Aksi AI sambil meremehkan manfaatnya bagi pendapatan perusahaannya.
Huang dan Sacks kini menggunakan bahasa yang hampir identik untuk menggambarkan strategi geopolitik pilihan mereka di mana perusahaan Amerika mendominasi “tech stack” global. Penasihat Gedung Putih tersebut baru-baru ini mengatakan bahwa jika perusahaan AS memiliki pangsa pasar 80% dalam lima tahun, “itu berarti kita telah menang.”
Dengan pertanyaan yang masih mengganjal tentang chip mana — dan berapa banyak — yang dapat dijual ke China, pengembalian investasi Nvidia di Washington masih menjadi perdebatan. Investor menyambut baik rencana Trump untuk mengizinkan penjualan kembali chip H20 perusahaan, yang dirancang khusus untuk pasar China, dengan imbalan menyerahkan 15% pendapatan kepada pemerintah AS. Namun, proyeksi pendapatan Nvidia masih tidak termasuk penjualan tersebut, karena China telah menyatakan tidak lagi tertarik pada chip tersebut dan kerangka hukum untuk pembagian pendapatan juga belum lengkap.
Meskipun tidak memasukkan pendapatan dari China dalam proyeksi resminya, Nvidia mengisyaratkan potensi pendapatan hingga US$5 miliar pada paruh kedua tahun ini (H20) selama panggilan konferensi pendapatan terbaru. Kepala Keuangan Colette Kress mengatakan jumlah tersebut dapat tercapai dalam tiga bulan jika “masalah geopolitik mereda.”
Langkah Nvidia untuk kembali ke pasar China telah menuai kritik dari para pendukung kebijakan keras terhadap China di Washington, yang menganggapnya sebagai ancaman keamanan nasional. Senator Republik Jim Banks mengusulkan amandemen bipartisan pada rancangan aturan pertahanan yang akan membatasi penjualan chip canggih ke negara asing dengan memberikan prioritas kepada pelanggan Amerika. Di DPR, Ketua Komite China Republik, Anggota DPR John Moolenaar, menentang penjualan chip H20 ke China, dengan alasan AS harus “tetap pada batasan” pembatasan sebelumnya.
Di tengah ketegangan kebijakan ini, peserta konferensi membayar hingga US$540 per tiket untuk kesempatan mendengarkan pidato utama Huang pada Selasa, dalam acara yang biasanya berfokus pada teknologi. Pegawai pemerintah dapat mendaftar secara gratis.
Senator Republik Todd Young akan membahas kecerdasan buatan (AI) dan bioteknologi, sementara Anggota Kongres Demokrat Sam Liccardo dari California akan berbicara tentang kepemimpinan teknologi AS pada Rabu. Setelah acara tersebut, Huang diperkirakan akan berkunjung ke Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan para eksekutif bisnis yang berlangsung bersamaan dengan KTT Pemimpin APEC.
(bbn)
