Logo Bloomberg Technoz

Prediksi IMF: Inggris Resesi Tahun Ini

News
31 January 2023 11:45

Perawat melakukan aksi mogok di luar rumah sakit University College London di London, Inggris, Rabu (18/1/2023). (Chris J. Ratcliffe/Bloomberg)
Perawat melakukan aksi mogok di luar rumah sakit University College London di London, Inggris, Rabu (18/1/2023). (Chris J. Ratcliffe/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - IMF memprediksi Inggris akan menjadi satu-satunya negara G7 (aliansi negara maju) yang mengalami resesi pada 2023. Bahkan pada 2024, negara yang kini dipimpin Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak itu diperkirakan mengalami pertumbuhan yang paling lambat.

Prediksi suram ini akan menjadi tantangan baru bagi PM Sunak apalagi dia harus menunjukkan kinerja menuju pemilihan umum yang akan digelar dalam 2 tahun lagi. Di antara negara-negara maju anggota G7, Inggris satu-satunya yang akan mengalami resesi ekonomi dengan kontraksi 0,6%. Outlook IMF soal hal tersebut diperbaharui dengan memasukkan hitungan suku bunga yang tinggi dan pajak yang juga tinggi sehingga akan memperberat biaya hidup.

Sementara mengenai negara-negara G7 lainnya, prediksi IMF cukup optimistis pascarilisnya prediksi pertumbuhan ekonomi global mulai 2,7% hingga 2,9%. Meskipun prediksi pertumbuhan itu masih dibayang-bayangi perang di Ukraina dan krisis Covid-19 di China yang bisa mempengaruhi kondisi ekonomi global.

(Sumber:Bloomberg)

Pembaharuan prediksi IMF ini muncul karena outlook sebelumnya tidak memperkirakan £45 miliar (US$55.7) insentif pajak pada September lalu, bujet yang disepakati semasa pemerintahan PM Liz Truss. Angka pengeluaran ini akan mempengaruhi kondisi ekonomi Inggris. Selain itu pengetatan kebijakan fiskal juga dianggap akan menjadi faktor turunnya level ekonomi negara tersebut. Namun belakangan hal ini dibantah oleh otoritas negara itu.

Kondisi ekonomi Inggris yang sulit juga tergambar dari naiknya biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumsi. Bank of England telah menaikkan suku bunga dari 2,25% ke angka 3,5%.