Trump menepis pertanyaan wartawan, apakah CIA memiliki wewenang untuk menangkap Maduro.
"Bukankah itu pertanyaan konyol untuk saya jawab?" ujar Trump. "Tapi saya pikir Venezuela sedang merasakan tekanan."
Pernyataan Trump itu menjawab laporan New York Times yang menyebut Presiden AS telah memberi wewenang kepada agen tersebut mengambil tindakan langsung untuk meningkatkan tekanan pada Maduro atau pemerintahannya, sebagai bagian dari perluasan operasi militer.
NYT melaporkan CIA juga akan diizinkan untuk melakukan operasi mematikan di Venezuela dan berbagai operasi di Karibia. Namun, belum jelas apakah CIA sedang merencanakan operasi di Venezuela atau apakah wewenang tersebut diberikan sebagai kontingensi.
Pemerintahan Trump sebelumnya menawarkan US$50 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro, menuduhnya melakukan "terorisme narkoba," dan mengerahkan kapal perang ke Karibia Selatan pada Agustus.
Trump baru-baru ini menghentikan hubungan diplomatik AS dengan Venezuela, menurut narasumber yang mengetahui keputusan tersebut. Langkah ini mendukung pendekatan keras Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan bisa memicu eskalasi lebih lanjut.
AS telah menyerang sekitar enam kapal di Karibia Selatan sejak awal September, dengan dalih kapal-kapal tersebut mengangkut narkoba ke AS. Serangan tersebut menambah ketegangan dengan Maduro dan memicu spekulasi bahwa Washington mungkin bersiap menyerang Venezuela dari darat.
Dalam acara malam di Gedung Putih, Trump mengatakan kepada sekelompok donatur yang mendukung pembangunan ballroom baru di Gedung Putih bahwa AS mengalami penurunan jumlah kapal di lepas pantai Venezuela sejak serangan dimulai.
"Banyak narkoba yang masuk melalui jalur laut," kata Trump. "Itu sudah berhenti."
(bbn)































