Goldman Sachs, Vanguard, Invesco, juga Manulife mengambil posisi beli saham BBRI itu usai harga saham perbankan pelat merah tersebut sudah terbilang murah secara valuasi, Bank BRI saat ini memiliki PBV 1,67 kali dan PER 9,3 kali pada harga siang hari ini, Rp3.500/saham mengacu data Bloomberg.
Dua indikator fundamental tersebut menjadi acuan sederhana untuk memilih saham undervalued. Investor Lo Kheng Hong dalam beberapa kesempatan mengutarakan saham murah bisa dilihat dari PBV 1 kali dan PER 9 kali.
Lo Kheng Hong memiliki rumus dalam melihat dua indikator tersebut, yaitu rumus 9, sebagai angka keberuntungan. Dirinya akan membeli saham dengan rasio PER 9 kali dan rasio PBV 1 kali.
Lo juga menambahkan indikator dividend yield dari perusahaan. “Dalam setahun berapa dividen yang dibagikan? Karena dapat dividen besar enak, seperti mendapatkan uang tunggu,” Lo Kheng Hong tegasnya kepada Bloomberg Technoz dalam beberapa kesempatan yang lalu.
Rekomendasi Saham BRI (BBRI)
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, Rabu (15/10/2025), saham BBRI tengah terpeleset di zona merah, dengan kehilangan 50 poin (1,4%) ke Rp3.500/saham, hingga pukul 13:50 WIB.
Nilai transaksi saham BBRI terjadi sejumlah Rp1 triliun usai 289 juta saham diperdagangkan. Frekuensi yang terjadi sebanyak 55.148 diperjualbelikan.
Konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 38 analis menghasilkan target harga saham BBRI berpotensi mencapai Rp4.652/saham dalam 12 bulan kedepan.
Dengan 30 analis merekomendasikan buy/beli saham BBRI.
Jeffrosenberg Chenlim, analis Maybank Investment Banking Group memberikan rekomendasi buy saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp4.900/saham. Lebih potensial Ryan Foo, analis Autonomous Research memberikan rekomendasi outperform dengan target harga mencapai Rp5.050/saham.
(fad/aji)
































