“Mandiri Sahabatku mendorong PMI untuk berwirausaha saat kembali ke tanah air, serta membangun gaya hidup melek finansial mulai dari kebiasaan menabung, berinvestasi, hingga membangun keterampilan yang bisa segera dipraktikkan. Harapannya, keluarga di Indonesia bisa turut menjalankan usaha secara paralel,” ujarnya dalam keterangan resminya, Selasa (30/9).
Dalam program perdana di Taiwan ini, Bank Mandiri hadir dengan memberikan materi perencanaan keuangan, yang membekali peserta dengan pengelolaan keuangan pribadi, investasi, hingga pola pikir kewirausahaan serta strategi membangun usaha secara berkelanjutan. Sedangkan akademik dari Universitas Brawijaya membawakan materi mengenai “stress management” guna mengenali, mengelola stress di lingkungan kerja termasuk ketahanan mental.
Bagi para PMI, manfaat program ini sangat terasa. Nur Kholifah, PMI sektor hospitality asal Kendal, mengaku termotivasi membuka usaha setelah mengikuti kelas perencanaan keuangan. “Dari kelas financial planning saya mulai paham bagaimana mencatat dan memisahkan tabungan modal. Target saya tahun depan bisa buka usaha kecil bersama adik di kampung. Hari ini saya dapat ilmu perencanaan biayanya,” ungkapnya.
Sejak pertama kali digulirkan pada 2011, Mandiri Sahabatku telah diikuti oleh 21.472 PMI yang tersebar di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Hong Kong, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan. Di dalam negeri, program ini dilanjutkan dengan pembinaan berkelanjutan bagi purna PMI dan keluarga di berbagai kota kantong PMI terutama Indramayu, Cilacap, Ponorogo, Malang untuk memastikan keterampilan, akses perbankan, dan usaha yang berkembang.
Selain pelatihan, Mandiri Sahabatku juga terintegrasi dengan program Livin’ Around The World (LATW), yang memperkenalkan ekosistem digital Livin’ by Mandiri kepada nasabah diaspora. Melalui kehadiran Livin’ by Mandiri, PMI dapat membuka rekening dengan SIM lokal, mengakses transaksi harian, hingga berinvestasi. Bukan hanya itu, Bank Mandiri juga menghadirkan promo khusus berupa reward hingga Rp500.000 bagi pengguna baru.
Program ini juga merupakan bentuk nyata komitmen Bank Mandiri dalam mendorong inklusi keuangan dan ekonomi kerakyatan, serta mendukung penerapan prinsip ESG dan pencapaian SDGs, khususnya pada peningkatan kapasitas SDM, penciptaan peluang usaha, dan penguatan ketahanan ekonomi keluarga PMI.
“Dengan semangat Sinergi Membangun Negeri, Bank Mandiri percaya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan komunitas PMI akan menjadi motor penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga migran, memperluas kemandirian usaha, serta membangun daya saing tenaga kerja Indonesia di kancah global,” pungkas Dadang.
(tim)































