Logo Bloomberg Technoz

Saat mencoba memasang tautan pembelian resmi bukunya lewat fitur keranjang kuning, akun Khairen justru dibatasi. “Saya penulisnya, mencoba naro video dengan keranjang kuning, malah di-banned,” tulisnya dalam unggahan tersebut.

  • Sudah patuhi aturan, tapi tetap dihapus

Khairen menyebut dirinya telah mematuhi ketentuan TikTok dengan menghapus video lama yang melanggar pedoman, bahkan sudah berbulan-bulan tidak aktif. Namun, ketika kembali aktif, fitur jualannya tetap tidak dipulihkan.

  • Sindiran keras untuk manajemen TikTok

Penulis Kami Bukan Fakir Asmara itu juga menuding pihak TikTok menikmati keuntungan dari konten bajakan yang beredar. “Karyawan TikTok Indonesia, gajian kalian itu, sebagian dari uang haram lho,” tulisnya. Ia juga menantang pihak TikTok untuk membahas isu ini secara terbuka.

  • Pernah diajak kolaborasi literasi

Khairen menyinggung bahwa dirinya dan Tere Liye pernah diundang TikTok Indonesia untuk berdiskusi soal literasi digital. Karena itu, ia menilai kebijakan pemblokiran dirinya kini sangat ironis. “Kami tidak lupa detail pertemuan, basa-basi busuk manajemen kalian,” ujarnya.

Unggahan JS Khairen itu langsung viral dan memicu perbincangan warganet tentang lemahnya perlindungan hak cipta di platform digital. Hingga Rabu (15/10), pihak TikTok Indonesia belum memberikan tanggapan resmi atas tudingan tersebut.

(dec/spt)

No more pages